13.3 C
New York
Friday, May 10, 2024

Pasar Keuangan Diperkirakan Melandai Hingga Tutup Tahun

Medan, MISTAR.ID

Minggu ini, pasar keuangan tidak akan banyak diwarnai sentimen. Sentimen satu-satunya yang paling ditunggu pelaku pasar adalah rilis data NBS Manufacturing PMI di China. Itupun baru akan dirilis pada tanggal 31 Desember mendatang.

“Sehingga, pekan ini pelaku pasar akan melihat perkembangan kinerja indeks bursa negara lain sebagai tolak ukurnya. Dan perkembangan terkait Covid-19 di banyak negara akan menjadi fokus perhatian selanjutnya. Minimnya sentimen hingga perayaan tahun baru nanti, juga akan diikuti oleh minimnya pelaku pasar yang terlibat seiring dengan liburan panjang akhir tahun,” kata Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Senin (27/12/21).

Untuk sentimen dari dalam negeri, sambung Gunawan juga belum ada yang akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan. Baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah berpeluang untuk bergerak sideways. “Faktor eksternal akan lebih banyak mempengaruhi pasar nantinya. Jadi tidak ada penggerak pasar yang signifikan selama sepekan ini,” jelasnya.

Baca juga: OJK Luncurkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025

Kalaupun pelaku pasar melihat perkembangan kasus Covid-19 di tanah air. Gunawan yakin belum akan ada rilis data yang menunjukan adanya potensi ancaman kenaikan jumlah kasus yang signifikan dalam sepekan tersebut. “Jadi semuanya akan relatif aman dan
bergerak sideways,” imbuhnya.

Hanya saja, terkadang pergerakan IHSG bisa saja melompat atau turun secara tiba-tiba. Hal ini tidak terlepas dari ekspektasi terkait potensi ataupun resiko yang mungkin akan terjadi di tahun mendatang. Tetapi dengan potensi adanya penyebaran Covid-19 varian Omicron, sepekan ke depan ini pasar keuangan akan lebih banyak diam dan cenderung bergerak mendatar.

“Untuk mata uang rupiah juga demikian, selama sepekan terakhir rupiah sempat mengalami penguatan. Pekan ini sepertinya pergerakan Rupiah akan berada dalam rentang yang sempit. Saya melihat rupiah berpotensi untuk bergerak dalam rentang 14.130 hingga 14.270 per US dolarnya. Fluktuasi rupiah akan lebih banyak dipengaruhi oleh kinerja mata uang US dolar terhadap mata uang hard currency lainnya,” pungkas Gunawan. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles