13.2 C
New York
Friday, May 3, 2024

Pasar Keuangan Berpotensi Menguat dengan Volatilitas Tinggi Sepekan ke Depan

Medan, MISTAR.ID

Pada perdagangan akhir pekan kemarin, bursa di Amerika dan Eropa mengalami penguatan yang cukup signifikan. Penguatan pada bursa tersebut akan menjadi motor penggerak bursa lainnya di Asia tanpa terkecuali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Hal ini dikatakan Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) yang juga Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin mengenai perkembangan pasar keuangan untuk sepekan ini.

“Saya memperkirakan bahwa pasar keuangan domestik di awal pekan, baik itu IHSG dan Rupiah sama sama memiliki kesempatan menguat. Dan, selama sepekan selanjutnya, pasar keuangan global akan banyak dibanjiri agenda ekonomi penting yang dapat sewaktu waktu menekan kinerja pasar keuangan di tanah air,” kata Gunawan, Senin (9/1/23).

Baca juga:Atlit nasional Kritik Kesemrawutan Pusat Pasar Sidikalang

Disebutkannya, salah satu data penting yang dinanti adalah rilis data inflasi di AS yang bisa menjadi motor penggerak selanjutnya. Jadi, pasar masih akan bergerak volatile dan pelaku pasar akan tetap berhati-hati selama sepekan kedepan.

“Terlebih kinerja pasar saham kita kerap bergerak anomali dibandingkan dengan kinerja bursa di Asia maupun di Negara lain. Jika terjadi koreksi lanjutan pada IHSG, maka secara teknikal IHSG perlu mewaspadai level 6.597 yang bila ditembus akan menggiring pelemahan dikisaran 6.568. Jika terjadi penguatan pada bursa saham, maka sulit untuk melihat tren kenaikan tersebut akan bertahan untuk waktu yang lama. Karena resesi kerap memicu terjadinya pelemahan pada kinerja bursa saham,” jelas Dosen di Universitas Islam Sunatera Utara (UISU) ini.

Sementara itu, untuk kinerja mata uang Rupiah, Gunawan melihat potensi pergerakan Rupiah dalam rentang 15.500 hingga 15.650 per US Dolar berpeluang tercipta selama sepekan kedepan. USD Index belakangan ini juga mengalami penurunan. Dari level 105.63 dalam sepekan sebelumnya, dan melemah di akhir pekan di level 103.91.

“Rupiah masih cukup bertenaga untuk bertahan stabil atau mencoba untuk menguat terhadap US Dolar. Terlebih jika rilis data ekonomi AS mendukung kemungkinan bahwa bunga acuan AS cukup beralasan untuk ditunda kenaikannya dalam tempo bulanan. Sayangnya dipekan ini tidak ada rilis data ekonomi domestik yang akan menggerakkan harga. Ini bisa membuat pasar keuangan bergantung sepenuhnya pada sentimen eksternal,” ungkapnya.

Baca juga:Jelang Rapat Gubernur Bank Sentral AS, Pasar Keuangan akan Berfluktuasi

Disisi lainnya, harga emas yang saat ini bertengger dikisaran $1.870 per ons troy pada dasarnya masih memiliki amunisi untuk mengalami penguatan. Akan tetapi penguatannya akan sangat terbatas di pekan ini.

“Saya melihat emas akan berpeluang bergerak dalam rentang $1.850 hingga $1.895 per ons troy nya. Emas berpeluang bergerak sideways dengan potensi penurunan dan kenaikan yang sangat terbatas,” tukas Gunawan. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles