Medan, MISTAR.ID
Bulan Juli 2022 nilai ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan dibandingkan Juni 2022, yakni dari US$1,26 miliar menjadi US$1,25 miliar atau turun sebesar 1,03 persen.
Ketua Tim Teknis Fungsi Statistik Distribusi BPS Sumut Dinar Butarbutar mengatakan bila dibandingkan Juli 2021, ekspor Sumut mengalami kenaikan sebesar 19,70 persen.
“Juli 2022 ini golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar di Sumut masih golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 25,97 juta (4,54%). Ekspor ke Tiongkok juga masih menjadi yang terbesar yaitu US$242,21 juta diikuti Amerika Serikat sebesar US$164,12 juta dan India sebesar US$72,24 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 38,27 persen,” kata Dinar, Rabu (7/9/22).
Baca Juga:Ekspor Sumut Juni 2022 Naik Tinggi, Pengamat Sebut Belum Kondisi Pulih
Sementara itu, menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada Juli 2022, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$510,61 juta (40,83%).
Sedangkan untuk nilai impor, kata Dinar, tercatat nilai impor melalui Sumut Juli 2022 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$591,42 juta atau naik sebesar 18,51 persen dibandingkan Juni 2022 yang sebesar US$499,04 juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 40,81 persen.
“Pada Juli 2022, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah bahan kimia organik sebesar US$27,52 juta (205,05%),” jelasnya.
Baca Juga:Awal 2022, Ekspor Sumut Turun 15,87 Persen
Dia menyebutkan nilai impor Juli 2022 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$143,74 juta dengan perannya mencapai 24,30 persen dari total impor Sumut, diikuti Singapura sebesar 96,48 juta (16,31%) dan India sebesar US$51,12 juta (8,64%).
Untuk neraca perdagangan luar negeri Sumut Juli 2022 mengalami surplus sebesar US$ 659,29 juta, turun sebesar 13,78 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$764,65 juta.
“Jika neraca perdagangan luar negeri Sumut Juli 2022 dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi kenaikan sebesar 5,51 persen yaitu dari US$ 624,86 juta pada Juli 2021 menjadi US$ 659,29 juta pada Juli 2022,” tukasnya. (anita/hm14)
