Medan, MISTAR.ID
Pertumbuhan investor pasar modal nasional melesat dengan pertumbuhan 92,99% dari tahun 2020 ke 2021. Sedangkan pertumbuhan investor reksa dana untuk periode yang sama mencapai 115,41% (KSEI, Statistik Pasar Modal Indonesia, Januari 2022). Jumlah investor ritel ini tumbuh pesat meski di tengah pandemi.
Karenanya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meresmikan Trading & Investment Center, pusat trading dan investasi pasar modal pertama yang hadir di Kota Medan untuk dapat mengajak lebih banyak lagi masyarakat Medan dan Sumatera Utara (Sumut) untuk berinvestasi di pasar modal secara sehat dan berkelanjutan.
Berada di Jalan Balai Kota Medan, CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tae Yong Shim juga hadir untuk memperkenalkan pusat trading ini kepada masyarakat. Tampak hadir juga, Direktur pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumbagut Untung Santoso, Kepala Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Medan Muhammad Pintor Nasution, dan Head of Wealth Management Division PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Fajrin Hermansyah. “Kehadiran Trading & Investment Center di Medan akan memberikan pengalaman investasi yang berbeda bagi masyarakat dan nasabah Mirae Asset di kota ini,” ungkap Tae Yong Shim.
Baca Juga:OJK Tegaskan Tak Pernah Keluarkan Izin Binary Option dan Robot Trading Forex
Ia pun berharap jumlah investor juga meningkat seiring dengan tumbuhnya optimisme terhadap iklim bisnis dan kegiatan ekonomi yang berangsur pulih di tengah perbaikan kondisi Covid-19 nasional dan daerah. Dengan keunggulan Kota Medan dan pesatnya pertumbuhan investor retail di masa pandemi ini, Mirae Asset Sekuritas memastikan bahwa para trader, investor, serta pebisnis di Medan dan sekitarnya dapat bergabung dan menikmati fasilitas Trading & Investment Center Medan.
Tae Yong Shim juga menyatakan pusat trading dan investasi ini hadir sebagai solusi investasi nasabah dengan layanan-layanan, di antaranya adalah online trading brokerage platform (HOTS dan Neo HOTS), private VVIP trading room, konsultasi bisnis dan aksi korporasi (IPO, rights issue dan aksi korporasi lainnya), edukasi pasar modal oleh investment specialist, fasilitas investasi reksa dana dan lounge untuk komunitas trader & investor.
Dengan pertimbangan faktor positif dan infrastruktur Kota Medan sebagai lokasi aktivitas bisnis, maka cabang di area Kesawan di Medan Barat ini akan berfungsi sebagai one-stop solution untuk semua kebutuhan investasi dan keuangan, baik bagi investor retail maupun pelaku bisnis yang hendak melakukan aksi korporasi.
Baca Juga:Pedagang Tradisional Diajak Gunakan QRIS Dalam Pembayaran
“Keberadaan Trading & Investment Center Medan dapat meningkatkan beragam layanan edukasi, pendampingan, dan konsultasi bisnis kepada investor pasar modal yang pertumbuhannya masih berpotensi besar, dan juga bagi pelaku bisnis/perusahaan yang bermaksud melakukan IPO,” terangnya.
Menurutnya, potensi besar tersebut dapat terpacu oleh pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang pada 2022 diproyeksikan tumbuh pada rentang 3,7% hingga 4,5%.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia Medan Muhammad Pintor Nasution menyebut, dalam dua tahun terakhir pertumbuhan investor retail Mirae Asset Sekuritas mencapai 55 persen. “Medan muncul sebagai salah satu kota dengan peningkatan jumlah investor tertinggi di Indonesia sekaligus mencatatkan transaksi saham yang aktif,” ujarnya.
Baca Juga:Polda Sumut Bakal Panggil Crazy Rich Asal Medan Indra Kenz
Disebutkannya, berdasarkan data KSEI per Oktober 2021, jumlah investor retail mengacu pada jumlah SID (single investor identification) di Provinsi Sumatera Utara mencapai 314.000 orang. Dari jumlah tersebut, hampir separuhnya berada di kota Medan, yakni sejumlah 132.000 orang. Ia meyakini, dengan jumlah populasi Kota Medan sebanyak 2,4 juta, kota ini memiliki peluang besar untuk meningkatkan aktivitas di pasar modal.
“Kami menyambut baik diresmikannya Trading & Investment Center di pusat kota Medan ini. Kami yakin akan memberikan kontribusi positif atas pertumbuhan jumlah investor dan nilai transaksi nasabah di kota Medan dan Sumatera Utara,” kata Pintor.(anita/hm15)