10.5 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Lonjakan Harga Emas Picu Inflasi di Agustus

Jakarta, MISTAR.ID

Kenaikan harga emas yang sangat tinggi, telah memicu terjadinya inflasi. Hal ini berdasarkan survey dari pantauan Indek Harga Konsumen (IHK) Bank Indonesia (BI) pada pekan pertama ditandai terjadinya penaikan harga atau mencapai 0,01 persen secara bulanan pada Agustus 2020.

Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengungkapkan emas perhiasan mengalami inflasi sekitar 0,09 persen secara bulanan. Sumbangan inflasi juga akan diberikan oleh bahan pangan.

“Penyumbang inflasi, antara lain cabai merah sebesar 0,03 persen, minyak goreng, ikan kembung, dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,01 persen,” kata Onny dalam keterangan resmi, Jumat (7/8/20).

Baca Juga: BI: Korona Bikin Pengendalian Inflasi Makin Berat

Sementara, komoditas yang mengalami penurunan harga alias deflasi adalah daging ayam ras sebesar minus 0,11 persen. Begitu pula, dengan bawang merah minus 0,06 persen dan tomat minus 0,01 persen.

“Telur ayam ras dan jeruk masing-masing sebesar minus 0,02 persen,” terang dia.

Dari hasil survei itu, inflasi tahun berjalan diperkirakan menyentuh 0,99 persen. Sedangkan, inflasi tahunan sebesar 1,39 persen pada bulan ini.

Baca Juga: IMF Ramalkan Resesi, Bursa Saham AS Tak Mampu Menjalar ke Asia

Onny mengatakan BI akan senantiasa memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga tingkat inflasi.

Hal ini dilakukan dengan memonitor perkembangan pandemi virus corona atau covid-19 dan dampaknya bagi perekonomian Indonesia.

Pada Juli 2020, penurunan harga bawang merah dan daging ayam ras membuat IHK mengalami deflasi 0,1 persen secara bulanan. Sementara inflasi tahun berjalan sebesar 0,98 persen dan inflasi tahunan 1,54 persen.(CNN/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles