17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

‘Kiamat’ Babi di China Bikin Inflasi Dunia

Beijing, MISTAR.ID
Para analis memilih pembatasan dan tarif yang diberlakukan oleh China dalam dua komoditas utama yakni pupuk dan daging babi.

Harga pupuk di Cina dan di seluruh dunia mulai naik tahun lalu, sebagai akibat dari permintaan yang kuat dan harga energi yang lebih tinggi, namun didorong lebih tinggi lagi setelah perang Rusia-Ukraina.

Ada dua masalah besar di China juga punya andil besar memperburuk inflasi di seluruh dunia, kata Peterson Institute for International Economics (PIIE).

“Perang Rusia di Ukraina telah menelan korban yang mengejutkan di kawasan itu,” tulis analis PIIE Chad Bown dan Yilin Wang dikutip dari CNBC Internasional, Senin (2/5/22)

Baca Juga:Cabai Merah Sumbang Inflasi di Siantar Selama Maret 2022

“Ini juga berkontribusi pada krisis pangan global, karena Rusia memblokir ekspor pupuk penting yang dibutuhkan oleh petani di tempat lain, dan peran Ukraina sebagai lumbung pangan untuk Afrika dan Timur Tengah telah dihancurkan.”

“Tetapi ada risiko lain yang tidak dihargai terhadap ketahanan pangan global,” tulis mereka dalam sebuah catatan pekan lalu.

Juli lalu, pihak berwenang memerintahkan perusahaan-perusahaan besar China untuk menangguhkan ekspor pupuk untuk memastikan pasokan pasar pupuk kimia domestik.

Baca Juga:Maret, Sumut Inflasi 0,71 Persen

Pada bulan Oktober, karena harga terus naik, pihak berwenang mulai mewajibkan pengawasan tambahan pada ekspor.

Pembatasan terus berlanjut hingga tahun ini, dan akan berlangsung hingga setidaknya setelah akhir musim panas, lapor Reuters.

“Kombinasi hambatan nontarif ini menyebabkan ekspor pupuk China menurun tajam. Dengan lebih banyak produksi disimpan di dalam negeri, harga pupuk China turun dan bahkan mulai turun,” tulis para analis.

Baca Juga:BI Kendalikan Inflasi di Sumut

Harga daging babi yang lebih tinggi secara global dimulai pada 2018. ketika itu, China yang kemudian menghasilkan setengah dari pasokan daging babi dunia, melihat populasi babinya dilanda wabah besar demam babi Afrika.

Hal ini membuat China memusnahkan 40% dari kawanan babi, yang menyebabkan harga daging babinya naik lebih dari dua kali lipat pada akhir 2019.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles