17.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Kacang Kedelai Mahal, Disperindag Sumut: Masih Kita Cari Solusi

Medan, MISTAR.ID

Harga kedelai yang mahal membuat perajin tahu tempe menjerit dan meminta pemerintah provinsi (Provsu) Sumut turun tangan. Bahkan sejumlah pedagang juga memilih berhenti produksi, yang berimbas semakin sulitnya mendapatkan tahu dan tempe di pasaran.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sumut Barita Sihite, mengatakan, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi untuk mengambil solusi atas persoalan ini.

Salah satu solusi yang akan dilakukan adalah operasi pasar (OP). Namun itupun, pihaknya sedang berkoordinasi dengan distributor kacang kedelai untuk memastikan ketersediaan pasokan dalam pelaksanaan OP dimaksud.

Baca Juga:Pengusaha Tahu Tempe di Medan Mogok Tersulut Mahalnya Kedelai

“Kita lagi bekerja keras, tinggal eksekusi. Sekarang sedang dibahas di rapat Ketapang dan BI. Namun belum diputuskan seperti apa hasilnya,” ujarnya baru-baru ini.

Persoalan kacang kedelai ini, katanya multi efek. Tidak hanya perajin tahu dan tempe saja, akan tetapi pakan ternak, ayam dan telur juga terimbas. Karena pakannya juga menggunakan bahan baku kedelai. “Jika belum ada bahan baku, paling tidak ini harus berkoordinasi dengan pihak terkait. Karena tidak semua opsi itu diputuskan di kami, tapi melihat Ketapang, Kadin dan importir,” ujarnya.

Memang, tambahnya, persoalan ini harus serba cepat diselesaikan. Karena, langkah dan koordinasi yang dilakukan ini adalah sebagai upaya kehadiran pemerintah untuk menjawab keresahan masyarakat.

Baca Juga:Stok Kacang Kedelai Menipis di Sumut

Untuk pelaksanaan OP tersebut, pihaknya masih perlu mengkomunikasikannya kembali dengan pihak importir, guna memastikan ketersediaan pasokan. Sebab, pada Januari lalu, saat meninjau gudang penyimpanan kacang kedelai, mereka mengaku orderan Januari masih tertunda. “Apakah orderan itu sudah masuk, ini yang belum tahu. Ini yang akan kita pastikan,” ujarnya.

Jika order sudah masuk, tambahnya, artinya OP bisa dilakukan. Sebelumnya, Barita menyebutkan, sejauh ini pihaknya belum ada menerima pengaduan dari asosiasi perajin tahu dan tempe terkait kacang kedelai tersebut. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles