22.8 C
New York
Thursday, August 1, 2024

Inflasi Beras 0,94% Pada Juli 2024

Jakarta, MISTAR.ID

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jika komoditas beras kembali mengalami inflasi sebesar 0,94% pada Juli 2024.

“Pada Juli 2024, inflasi beras terjadi di 25 provinsi. Ini menunjukkan bahwa inflasi beras tidak terbatas pada satu wilayah tetapi terjadi di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers, Kamis (1/8/24).

Amalia menjelaskan bahwa inflasi beras ini terjadi karena harga komoditas tersebut kembali mengalami kenaikan. Berdasarkan data Survei Kerangka Sampel Area (KSA), luasan panen padi pada Juni dan Juli 2024 mengalami penurunan setelah puncak panen pada April-Mei 2024.

Berkurangnya luas panen ini menjadi penyebab turunnya produksi dan pasokan beras di pasaran. Pada akhirnya membuat harga beras alami kenaikan.

Baca juga: Tekan Lonjakan Harga Beras, Bulog Lakukan Gerakan Pangan Murah

“Siklus tahunan ini selalu terjadi setiap tahunnya. Selesai masa panen, jumlah pasokan di pasar turun. Ini kemudian yang mendorong kenaikan harga beras. Kenaikan harga beras ini dibarengi dengan kenaikan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang cenderung tinggi. Ternyata (GKP) sudah melebihi harga pembelian pemerintah (HPP) yang dipatok Rp 6.000 per kg,” jelas Amalia, dirangkum dari detik.

BPS mencatat harga gabah di tingkat petani pada Juli 2024 untuk GKP naik sebesar 5,28% secara bulan ke bulan dan naik 15,43% secara tahun ke tahun. Sementara itu, harga gabah kering giling (GKG) naik 4,49% secara bulanan dan naik 12,19% secara tahunan.

Harga beras di penggilingan pada Juli 2024 naik 2,22% secara bulanan dan naik 14,15% secara yoy.

“Inflasi beras di tingkat grosir dan eceran, di tingkat grosir inflasi beras sebesar 1,03% mtm dan naik 11,77% secara yoy. Di tingkat eceran mengalami inflasi sebesar 0,94% mtm dan naik sebesar 12,65% yoy,” ujar Amalia. (detik/hm20)

Related Articles

Latest Articles