IHSG Dibuka Melemah, Investor Asing Lanjutkan Aksi Jual
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=64&q=75)
![ihsg_dibuka_melemah_investor_asing_lanjutkan_aksi_jual](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F11-02-2025%2Fihsg_dibuka_melemah_investor_asing_lanjutkan_aksi_jual_2025-02-11_10-22-27_6688.jpg&w=1920&q=75)
IHSG. (f: ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona merah pada perdagangan Selasa (11/2/25). IHSG masih bertahan di bawah level 7.000. Berdasarkan data RTI, indeks dibuka di 6.648,14 dan terus mengalami pelemahan.
Hingga pukul 09.25 WIB, IHSG turun 13 poin (-0,20%) ke level 6.634,82, dengan pergerakan harian antara 6.605,34 hingga 6.658,23.
Total nilai transaksi di awal perdagangan mencapai Rp 2,93 triliun, melibatkan 2,73 miliar saham dalam 247.426 transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, 219 saham menguat, 227 saham melemah, dan 166 saham stagnan.
Secara year-to-date (YTD), IHSG tercatat sudah turun 6,36%, sementara dalam satu tahun terakhir mengalami pelemahan 9,89%.
Baca Juga: IHSG dan Rupiah Anjlok, Emas Naik
Pelemahan IHSG didorong oleh aksi jual investor asing yang terus berlangsung. Sejak awal tahun, aliran dana asing keluar dari pasar saham telah mencapai Rp 8,43 triliun, dipicu oleh kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi dan politik dalam negeri.
Dilansir dari detik finance, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami pelemahan, tercatat di level Rp 16.350 per USD. Investor masih menantikan data ekonomi seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan penjualan ritel, yang diperkirakan akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi nasional.
Dari sisi global, bursa saham AS bergerak menguat tipis, sementara pelaku pasar menantikan rilis data inflasi AS. Inflasi tahunan pada Desember 2024 tercatat 2,9%, namun kenaikan tarif impor yang mulai berlaku pada Februari 2025 diprediksi akan meningkatkan tekanan inflasi lebih lanjut.
Selain itu, eskalasi perang dagang antara AS dan China kembali menjadi perhatian, dengan China mulai menerapkan tarif tambahan 10%-15% pada impor minyak mentah, gas alam cair (LNG), mesin pertanian, dan mobil dari AS. Kebijakan ini berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Analis memperkirakan IHSG akan bergerak mixed dalam kisaran 6.600-6.710 sepanjang hari ini. Investor diimbau untuk tetap waspada dan mencermati perkembangan ekonomi serta kebijakan global yang dapat berdampak pada pasar saham. (detik/hm20)
![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=256&q=75)