Tapsel, MISTAR ID
Harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai dan telur ayam mulai merangkak naik di Pasar Hutatonga, Kecamatan Angkola Muara Tais, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut) menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhitung sejak Sabtu (3/9/22).
Pantauan media, harga beras dalam sepekan terakhir di Pasar Tradisional Hutatonga, Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan. Pada Sabtu (3/9/22) merangkak naik untuk harga beras kualitas lokal naik Rp4 ribu rupiah per tabung.
“Satu tabung itu 4 kilogram beratnya, kini naik Rp4 ribu rupiah per tabung, pekan kemarin Rp41 ribu sekarang Rp45 ribu rupiah,” ujar Ibu Farida (62) warga Desa Sipangko Angkola Muaratis yang baru pulang belanja dari Pasar Tradisional Hutatonga.
Baca juga:Â Telur Ayam, Bawang Merah dan Cabai Mahal di Siantar, Pembeli Mengeluh
Kenaikan harga juga terjadi di pasar pagi Bintuju, Kecamatan Angkola Muara Tais, Tapsel. menurut salah seorang ibu rumah tangga, Linda Hasibuan saat ditemui awak media, Minggu (4/9/22) di pasar pagi Bintuju mengaku kenaikan harga juga terjadi pada beras, cabai dan telur ayam.
“Semua harga merangkak naik, beras lokal naik Rp5 ribu rupiah per tabung, cabai naik Rp20 ribu per kilo dan telur naik Rp3 ribu per kilogramnya,” ungkap Linda.
Untuk harga beras kualitas lokal kini Rp 45ribu per tabung, sebelumnya Rp40 ribu, harga cabai merah kini tembus di harga Rp100 ribu rupiah per kilogramnya, padahal sebelumnya Rp80 ribu rupiah per kilogramnya. Sedangkan harga telur ayam ukuran kecil kini Rp25 ribu per kilogramnya, sebelumnya Rp22ribu per kilogramnya, sedangkan cabai hijau kini Rp40 ribu rupiah per kilogramnya, sebelumnya Rp30 ribu rupiah per kilogramnya.
Baca juga:Â Harga Bahan Pokok Terus Naik, Ini Tanggapan Disdagkopukm Siantar
“Ampun pak harga terus naik, nggak tahu lagi mau beli apa ini harga pada mahal,” tutup Linda.
Kenaikan harga ini, tidak terjadi pada jenis sembako lainnya. Seperti harga gula pasir, minyak tanah, sayur sayuran, minyak goreng, susu dan garam masih stabil. Tidak itu saja, warga juga menyesal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang sudah tidak sebanding dengan pendapatan sehari-hari mereka. (asrul/hm09)
