9.4 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Harga Minyak Mentah Global Menguat Dipicu Stok AS Melimpah

Jakarta, MISTAR.ID

Harga minyak mentah global sama-sama dibuka menguat pada perdagangan, Jumat (13/10/23), pasca penurunan 3 hari beruntun, khususnya minyak wti.

Hari ini, nilai minyak mentah wti dibuka menguat 0,72% di posisi US$83,51 per barel. Begitu juga dengan minyak bumi brent dibuka naik 0,41% ke posisi US$86,35 per barel.

Pada perniagaan, Kamis (12/10/23), minyak wti diakhiri melemah 0,69% ke posisi US$82,91 per barel, sementara harga minyak brent ditutup menguat tipis 0,21% ke posisi US$86 per barel.

Baca juga: Pasokan Minyak Mentah AS Meningkat

Harga tengah bergejolak pada perniagaan, Kamis (12/10/23), usai peningkatan besar stok minyak mentah Amerika Serikat AS melebihi ekspektasi bahwa suku bunga Negara Paman Sam itu mencapai puncaknya.

Produksi minyak bumi AS melonjak ke rekor 13,2 juta barel per hari pada pekan  lalu, sesuai data pemerintah, Kamis (12/10/23) melewatipuncak sebelumnya yang digapai pada tahun 2020, sebelum pandemi Covid-19 menghancurkan permintaan minyak dunia.

Hasil di negara produsen minyak terbesar dunia ini pulih secara perlahan selama 3 tahun terakhir, akibat perusahaan-perusahaan memanfaatlkan keuntungan besar untuk menaikkan laba. Dan pembelian kembali dibandingkan pengeluaran untuk meningkatkan pengeboran dan produksi secara instan.

Rekor produk minyak AS terjadi saat Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pemotongan stok sukarela di atas penyekatan OPEC+ sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Melemah di Tengah Sentimen OPEC

Produksi minyak Uncle Sam naik 300.000 barel per hari menjadi 13,2 juta barel per hari dalam pekan hingga 6 Oktober, adalah tingkatan tertinggi mulai Maret 2020, saat produk mencapai 13,1 juta barel per hari.

Para pelaku pasar memprediksi produk minyak mentah AS bakal tetap melambung akibat pengurangan stok oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya. Termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC + untuk menjaga harga cukup tinggi, sehingga memotivasi para pengebor memproduksi lebih banyak minyak.

Produksi di sejumlah wilayah AS pulih lebih cepat. Produk di Permian Basin di Texas dan New Mexico, ladang minyak terbesar mencapai rekor 5,83 juta barel per hari pada bulan Juni.

Produksi minyak mentah tahunan di AS terakhir kali mencapai rekor tertinggi sebesar 12,3 juta barel per hari pada tahun 2019. Produksi tersebut diperkirakan akan meningkat sebesar 1,01 juta barel per hari menjadi 12,92 juta barel per hari pada tahun 2023, dan sebesar 200.000 barel per hari menjadi 13,12 juta barel per hari pada tahun 2024.

Baca juga: Polri Tegaskan Belum ada Regulasi Memadai Antisipasi Pengeboran Minyak Bumi Ilegal

Walaupun produksi melonjak hingga mencapai rekor tertinggi, jumlah rig yang beroperasi di ladang minyak Negara Paman Sam sudah menurun tahun ini. Dalam seminggu hingga 6 Oktober, jumlah rig turun menjadi 497, terendah mulai Februari 2022.

Hanya saja, para pelaku usaha AS memeras lebih banyak minyak dari ladang serpih, melalui pengeboran horizontal lebih lama dan fracking lebih simultan. (cnbc/hm16)

 

Related Articles

Latest Articles