2.3 C
New York
Monday, January 13, 2025

Harga Jual Tembus Rp5.900/Kilogram, Petani di Toba Semakin Bergairah Tanam Jagung

Toba, MISTAR.ID

Harga jagung pipil kering di Kabupaten Toba dihargai para penampung (toke) Rp5.800 hingga Rp5.900 per kilogramnya. Petani berharap harga ini dapat bertahan hingga musim panen berikutnya, sehingga mampu meningkatkan perekonomian, mengingat harga pupuk dan pestisida dapat ditanggulangi.

Masyarakat petani di Toba semakin menggandrungi sebagai petani jagung, karena pola perawatan tidak rumit dengan hasil panen yang menjanjikan bahkan memanfaatkan sejengkal tanah kosong untuk ditanami jagung.

Penelusuran Mistar.id di beberapa kecamatan di Kabupaten Toba, panen kali ini sangat menguntungkan dibandingkan panen sebelumnya dan bisa dikatakan saat ini harga jual jagung mencapai puncaknya sejak beberapa tahun sebelumnya.

Baca Juga : Kunjungan Wisata Toba Tahun 2023 Capai Target Hingga 300%

Yenti Silaban, salah seorang warga Desa Patane I, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba mengatakan, harga jagung pipil kering sebelumnya paling tinggi dibandrol Rp4.000. Namun, saat ini dibandrol dengan harga tertinggi sejak dia menanam jagung tujuh tahun lamanya.

“Bila harga ini dapat bertahan saat panen jagung berikutnya, hasil penjualan nantinya akan dapat menutupi biaya membeli bibit, pupuk, pestisida yang melambung tinggi. Ya sedikit untunglah membantu biaya kuliah anak,” ujarnya, Senin (22/1/24).

Warga berharap Pemerintah Kabupaten Toba dapat mengontrol stabilnya harga jagung untuk kesejahteraan petani jangan sampai harga anjlok di bawah Rp3.000. Selain itu, mereka juga berharap pihak pertanian lebih giat lagi melakukan arahan dan pelatihan bagi petani untuk mencapai hasil yang maksimal.

Kepala Dinas Pertanian Toba, TH Sitorus turut bangga dengan peningkatan harga jual jagung pipil kering. Menurutnya, pemerintah juga berharap bagaimana petani dapat merasa puas dan tersenyum dengan kondisi harga yang tinggi, sehingga tujuan untuk peningkatan di sektor pertanian dapat terwujud.

Dia mengatakan, untuk kestabilan harga, Dinas Pertanian tidak bisa menjamin. Sebab, hal tersebut wewenang Dinas Peridakop dan upaya yang bisa dilakukan yakni menyadarkan masyarakat cara bertani yang baik dan benar, sehingga hasil panen meningkat meskipun harga tidak stabil apabila hasil panen maksimal masih bisa untung.

Baca Juga : 12 Petani Toba Diberangkatkan Untuk Studi Banding Ke Jabar

Disebutkan, Dinas Pertanian Toba dapat melihat keseriusan masyarakat dalam sektor pertanian, dimana petani merupakan pekerjaan yang mulia dan menjanjikan. Selain itu, bisa menjadikan seseorang sukses apabila digeluti dengan baik dan benar dan ada banyak petani menjadi orang kaya dan ternama apabila ditekuni.

“Pantas diapresiasi keuntungan yang didapat petani jagung. Dimana salah satu program kita adalah bertani jagung, memanfaatkan setiap sudut tanah kosong. Dengan harga jual tinggi kita akan memberikan motivasi dan akan lebih giat lagi melakukan pelatihan-pelatihan melalui penyuluh desa dan kecamatan untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal,” sebutnya. (nimrot/hm24)

 

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles