Sunday, April 27, 2025
home_banner_first
MEDAN

Gegara Kasus Buruh di Tanjung Morawa, Rumah Ketua KSBSI Dilempar Bom Molotov

journalist-avatar-top
Sabtu, 26 April 2025 18.13
gegara_kasus_buruh_di_tanjung_morawa_rumah_ketua_ksbsi_dilempar_bom_molotov

Ketua Umum Pengurus Pusat Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Independen, Fatiwanolo Zega, saat diwawancarai wartawan (f: matius/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Ketua Umum Pengurus Pusat Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Independen (KSBSI), Fatiwanolo Zega, menyebut teror berupa pelemparan bom molotov di rumahnya pada Jumat (25/4/2025) dini hari diduga berkaitan dengan kasus yang sedang ia tangani sebagai pengacara.

Fatiwanolo menjelaskan bahwa saat ini ia menangani tiga perkara terkait masalah buruh. Pertama, kasus di Kabupaten Asahan yang melibatkan 25 buruh. Kedua, kasus di Kabupaten Serdang Bedagai yang melibatkan sekitar 200 buruh. Ketiga, kasus di Kecamatan Tanjung Morawa yang juga melibatkan sekitar 200 buruh.

Ia menambahkan, persoalan upah buruh yang ditanganinya telah dilaporkan ke Pengawas Ketenagakerjaan Sumatera Utara (Sumut) dan Polda Sumut. Sementara itu, kasus di Kecamatan Tanjung Morawa saat ini

“Terkait kasus yang di Tanjung Morawa ini, ada 3 kali pengusaha mengutus orang bertemu dengan saya supaya kasusnya dihentikan. Saya sempat ketemu dua kali, pertama bulan 10 tahun lalu. Saya meminta untuk diselesaikan karena merugikan buruh,” ujarnya.

Selanjutnya, pada Selasa, 22 April 2025, pihak perusahaan dari Tanjung Morawa kembali berusaha menemui Fatiwanolo di rumahnya. Namun, upaya tersebut gagal karena Fatiwanolo sedang sakit dan dirawat di luar. Sehingga orang suruhan perusahaan meminta nomor teleponnya kepada istrinya. Keesokan harinya, Rabu, 23 April 2025, Fatiwanolo mengaku telah dihubungi.

“Besok pagi saya dihubungi, memperkenalkan diri menyebutkan nama orang yang mengutus dia dan menyebut dirinya anggota salah satu ormas. Orang tersebut mengaku diutus ketuanya karena dia sebagai anggota,” terangnya lagi.

Saat itu, Fatiwanolo mengaku sempat mempertanyakan permasalahan yang hendak dibahas utusan perusahaan tersebut.

“Dia bilang ketuanya mau ketemu dengan saya. Saya bilang, kalau mau ketemu tapi tidak diutus pengusaha pasti gak ketemu titik terang. Sebab, pertemuan dua kali yang sebelumnya, hanya inisiatif mereka atau diutus tapi tidak diberikan kewenangan. Mungkin karena mereka dari ormas, dipikir bisa menyelesaikan. Saya sampaikan kalau diutus pengusaha boleh,” kata Fatiwanolo.

Berdasarkan rentetan pengalamannya, Fatiwanolo menduga pelemparan bom molotov di rumahnya saling berkaitan, untuk mengetahui kepastiannya, ia berharap kepolisian bekerja sungguh-sungguh mencari buktinya.

“Saya tidak menuduh, tapi dugaannya sepertinya ada hubungannya dengan kasus yang saya tangani. Bukti rekaman CCTV-nya sudah saya serahkan ke Polda Sumut. Saya menilai ini bukan teror secara pribadi kepada saya, melainkan teror terhadap penegakan hukum, kepolisian oleh pengusaha sombong,” ujarnya mengakhiri.

Sebelumnya, rumah Ketua Umum Pengurus Pusat Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Independen, Fatiwanolo Zega, usia 53 tahun dilempari bom molotov oleh Orang Tidak Dikenal (OTK).

Kejadian itu terjadi di Jalan Rumah Potong Hewan, Lorong Purnawirawan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Sumatera Utara, pada Jumat (25/4/2025) dini hari.

Fatiwanolo Zega mengatakan, pelemparan terjadi sekitar pukul 03.49 WIB, pertama kali diketahui oleh istrinya. Kini teror bom molotov tersebut sudah dilaporkan ke Polda Sumut pada Jumat siang, dan berharap kasus ini dapat segera diungkap polisi. (matius/hm17)

REPORTER:

RELATED ARTICLES