20.3 C
New York
Friday, June 7, 2024

Dukung Petani dan Jaga Keseimbangan, Pemerintah Melakukan Penyesuaian Harga Gula

Jakarta, MISTAR.ID

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi  menyatakan, bahwa pemerintah berupaya menjaga keseimbangan ekosistem gula nasional dengan menaikkan harga gula konsumsi setelah melakukan penyesuaian harga pokok penjualan (COGS).

“Dalam dua bulan terakhir, kami telah meminta para pelaku usaha dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membeli gula dari petani dengan harga minimal Rp12.500 pada musim giling. Kini kondisinya berubah. Namun Bapanas selalu mendukung Petani dapat memperoleh harga yang wajar sesuai dengan perkembangan perekonomian,” jelasnya, Jumat (6/10/23).

Saat ini, pemerintah harus menjaga keseimbangan ekosistem gula nasional, baik dengan penyesuaian biaya produksi maupun keseimbangan kebutuhan konsumen dan pelaku usaha untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Baca juga:Dugaan Penyalahgunaan Kewenangan Impor Gula, Kejagung Geledah Kantor Kemendag dan PPI

Penyesuaian COGS di tingkat produsen dilakukan sesuai Peraturan Bapanas Nomor 17 Tahun 2023. Dengan penyesuaian tersebut, harga gula pasir yang sebelumnya Rp11.500 per kilogram berubah menjadi Rp12.500 per kilogram.

Sementara harga gula pasir konsumsi akan naik menjadi Rp14.500 per kilogram dan Rp15.500 per kilogram untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dari sebelumnya Rp13.500 per kilogram.

Menurut Adi, pemerintah juga memperhatikan konsistensi para pelaku usaha gula dalam upaya bersama membangun industri gula nasional yang sehat. Pada awal tahun 2023, ketika harga sedang rendah, pemerintah mendorong para pelaku usaha untuk menyerap produksi petani dengan harga yang baik. Namun, harga gula justru meningkat setelah digiling.

Baca juga;Pengamat Ekonomi Sinyalir Adanya Peran Mafia dalam Meroketnya Harga Gula

Oleh karena itu, dia meminta para pelaku usaha untuk konsisten membangun kerja sama yang berkelanjutan dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.

“Kedepannya kami akan menyiapkan pendanaan yang kuat untuk membeli tebu saat panen raya hingga musim giling berakhir, agar produk petani terbeli dengan harga yang bagus,” tegasnya.

Pihaknya berkomitmen memperkuat peran BUMN sebagai offtaker bagi petani, terutama pada musim giling untuk memenuhi Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Baca juga:Harga Gula Pasir di Pasar Tradisional Siantar Naik Lagi

Selanjutnya, ketika musim giling berakhir, stok gula akan dikeluarkan untuk menjamin stabilitas pasokan dan harga. Peningkatan produksi tebu juga menjadi faktor kunci menjaga ketersediaan gula nasional.

“Kemarin, BUMN Food Holding ID FOOD juga mendapat pinjaman murah subsidi bunga Rp1,5 triliun dari Kementerian Keuangan untuk memperkuat cadangan pangan pemerintah. cadangan minyak bumi. Dengan adanya cadangan bahan pokok, kita berharap harganya bisa terjaga,” ujarnya. (antara/hm17)

 

Related Articles

Latest Articles