Medan, MISTAR.ID
Berdasarkan pemantauan harga-harga perdesaan di Sumatera Utara pada Desember 2024, Nilai Tukar Petani (NTP) Sumut mengalami kenaikan sebesar 0,82 persen yaitu 146,97 dari 145,77 pada November 2024.
Kepala BPS Sumut, Asim Saputra menyampaikan bahwa kenaikan NTP tersebut disebabkan oleh naiknya empat subsektor, yaitu holtikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.
“Sementara itu, NTP subsektor tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 0,93 persen. Selain itu, untuk indeks harga yang diterima oleh petani (lt) menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani,” jelasnya, Minggu (5/1/24).
Baca Juga :Â Harga Gabah Capai Rp7.292 per Kg, Pengamat Sebut Harus Ada Pengendalian Impor
Pada Desember 2024, lt Sumut mengalami kenaikan sebesar 1,80 persen yaitu dari 173,74 menjadi 176,88. “Sedangkan indeks harga yang harus dibayar oleh petani (lb) juga berfluktuasi untuk harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan,” sambungnya.
Pada subsektor holtikultura mengalami kenaikan sebesar 3,21 persen. Hal ini terjadi karena lt dan lb yang naik mempengaruhi kelompok sayur-sayuran sebesar 9,70 persen dari 104,44 menjadi 114,56 dan obat-obatan sebesar 0,57 persen.
“Sedangkan buah-buahan mengalami penurunan sebesar 2,20 persen. Sementara perubahan lb terjadi karena indeks kelompok rumah tangga (IKRT) naik sebesar 0,95 persen,” jelasnya. (dinda/hm24)