Sebagai mantan aktivis, Fuad mengaku memahami betul kondisi keuangan para mahasiswa. Maka, ia pun memasang tarif yang terbilang masih nyaman di kantong mahasiswa.
“Untuk hari pertama buka, itu pendapat kotor sekitar Rp1.000.000, mungkin karena ada diskon. Kawan-kawan aktivis lainnya saya undang untuk opening Bikincerita.co. Dan untuk sekarang itu, per hari bisa Rp250.000-Rp300.000 dari pendapatan kotor,” ungkapnya.
Fuad mulai berjualan setiap hari selepas maghrib sampai pukul 02.00 dini hari.
“Untuk kendala mungkin di modal ya. Itu membuat kami terbatas ruang geraknya. Dan sikap profesionalitas, karena masih terbawa jiwa-jiwa aktivisnya,” ungkapnya.
Baca juga:Â Manfaatkan Teknik Simpul, Bisnis Aksesoris Bisa Beromzet Jutaan Rupiah
Sementara itu, Dimas, salah seorang pengunjung kafe mengakui, konsep yang diambil cukup menarik.
“Cukup menarik, seperti sedang kemah. Suasananya juga tenang, tidak terlalu berisik. Mungkin kapan-kapan bakalan datang lagi untuk mengerjakan tugas, ada wifi juga di sini,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan pengunjung lainnya bernama Reza.
“Untuk mahasiswa yang sudah pening disibukkan dengan tugas-tugas dari kampus, sudah pasti perlu tempat untuk bersantai bersama teman-teman. Berbincang ditemani segelas kopi, itu yang kami butuhkan untuk sekedar rehat sejenak tanpa memikirkan tugas-tugas. Untuk kopi di sini cukup enak,” jelasnya. (azmie/hm20)
