Musim Kemarau Kok Hujan? Simak Penjelasan Apa Itu Rossby Ekuator
musim kemarau kok hujan simak penjelasan apa itu rossby ekuator
Jakarta, MISTAR.ID
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rossby Ekuator disebut sebagai salah satu faktor yang bertanggung jawab atas kemungkinan hujan yang lebih besar di beberapa wilayah di Indonesia. adalah hari di mana musim kemarau sedang berlangsung, Kamis (6/7/23)
Apa arti Rossby Ekuator? Itu juga disebut Gelombang Equatorial Rossby.
Apa efek gelombang Rossby Ekuator? Lihat penjelasannya di bawah ini.
Rossby Ekuator, apa itu?
Gelombang Rossby, juga dikenal sebagai “gelombang planet”, adalah fenomena yang terjadi di fluida (atmosfer atau lautan) yang berotasi secara berpasangan dan bergerak ke arah barat di sekitar kawasan ekuator, menurut situs BMKG.
Situs Layanan Kelautan Nasional Amerika Serikat menyatakan bahwa Rossby Ekuator secara alami terjadi pada cairan yang berputar. Gelombang di dalam lautan dan atmosfer bumi sangat memengaruhi cuaca.
Animasi yang dibuat oleh Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA menunjukkan aliran jet yang membentuk gelombang atmosfer yang panjang dan pendek.
Baca juga : Siang Panas Terik dan Malam Hujan Lebat, Ini Pemicunya
Gelombang Rossby Ekuator Berkembang
Gelombang Rossby Ekuator terbentuk ketika udara kutub bergerak ke arah khatulistiwa sementara udara tropis bergerak ke arah kutub. Karena perbedaan jumlah radiasi matahari yang diterima antara khatulistiwa dan kutub, panas cenderung mengalir dari lintang rendah ke lintang tinggi.
Gelombang Rossby ini membantu menemukan aliran jet dan menandai jalur sistem tekanan rendah permukaan.
Mereka juga membantu memindahkan panas dari daerah tropis ke kutub dan udara dingin ke daerah tropis dalam upaya mengembalikan keseimbangan atmosfer.
Dampak Gelombang Rossby Ekuator
Gelombang Rossby menyebabkan cuaca buruk di daerah yang dilaluinya karena karakteristiknya yang membawa massa udara basah, yang menyebabkan sering hujan atau mendung.
Gelombang Rossby juga dapat menimbulkan hujan yang sangat lebat.
Baca juga : Hujan Diprediksi Masih Akan Deras, BMKG: El Nino Tak Signifikan
Penyebab Hujan di Tengah Musim Kemarau
Sebagaimana dikutip dari akun Instagram BMKG @infobmkg, puncak musim kemarau 2023 diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia antara Juli dan Agustus 2023. Namun, menurut data analisis cuaca yang dikumpulkan selama beberapa hari terakhir, masih terjadi hujan di beberapa tempat.
Hal ini disebabkan oleh dinamika atmosfer pada skala regional dan lokal yang meningkatkan kemungkinan hujan di beberapa daerah di Indonesia.
Dinamika atmosfer ini memainkan peran yang signifikan dalam pertumbuhan awan hujan.
Dinamika atmosfer termasuk aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby di sekitar Indonesia serta pola belokan dan perlambatan angin di bagian utara Indonesia karena pola sirkulasi di Laut China Selatan dan utara Sulawesi juga dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Akibatnya, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan hujan sedang dan lebat. (detik.com/hm19)
PREVIOUS ARTICLE
Edy Rahmayadi Ajak LPM Kawal Kades Jalankan Pembangunan di Desa