Festival Gandrung Sewu Kali Ini Berbeda, Disemarakkan Air Show


festival gandrung sewu kali ini berbeda disemarakkan air show
Banyuwangi, MISTAR.ID
Puncak acara Festival Gandrung Sewu tahun ini berbeda karena menampilkan air show dari TNI AU di acara puncak, di Pantai Boom Marina, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (16/9/23).
Adanya pertunjukan air show dikarenakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan TNI AU. Selain itu, festival digelar lebih lama, yakni selama tiga hari.
Sebelum acara puncak, berturut-turut digelar musik dan seni Padhang Bulanan pada Kamis (14/9/23) malam. Ada pula kegiatan Meras Gandrung dan Gandrung Terop di hari kedua.
”Tahun ini kami didukung oleh TNI AU untuk air show. Mudah-mudahan tahun depan Gandrung Sewu ini tetap dilakukan dengan tema berbeda. Tentunya tetap mengangkat budaya lokal. Ini adalah wadah bagi kami untuk memberikan ruang kepada anak muda Banyuwangi untuk mencintai budayanya,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (15/9/23).
Baca juga: Festival Seni dan Budaya, Bupati Simalungun: Terobosan Mempertahankan Kebudayaan Daerah
Gandrung sendiri merupakan tarian yang artinya ‘tergila-gila’. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tarian ini melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama tamu, terutama pria, dengan diiringi musik gamelan.
Tarian ini sejenis dengan ketuk tilu di Jawa Barat, tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, lengger di wilayah Banyumas, dan joged bumbung di Bali. Tari Gandrung sendiri mengharuskan penarinya menggunakan omprog, yakni mahkota yang dikenakan oleh penari.
Mahkota ini memiliki nilai seni yang tinggi dan juga sarat dengan makna. Omprog menjadi simbol pelindung kepala yang membimbing penari untuk selalu berada dalam kesadaran dan memiliki kendali atas diri mereka.
Baca juga: Komunitas Bangso Batak Jabuide Motivasi Pemkab Dairi Mengembangkan Seni Musik, Budaya dan Pariwisata
Para penari Gandrung untuk festival ini telah berlatih menari selama dua bulan. Mereka adalah pelajar dari tingkat SD hingga SMA yang berasal dari seluruh wilayah Banyuwangi yang telah melewati proses seleksi.
Ipuk menambahkan, Festival Gandrung Sewu telah memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat setempat. Berbagai usaha seperti penginapan, restoran, warung, homestay, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah merasakan manfaat dari acara ini. (mtr/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Temukan makna dan filosofi Festival Jalur Pacu Riau