5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Kisah Miris, Demi Sembako Seorang Ibu Membawa 4 Anak Menempuh Perjalanan 2 Jam Jalan Kaki

MISTAR.ID

Perempuan itu bernama Imas, seorang ibu yang membawa 4 orang anaknya berjalan kaki untuk mendapatkan bantuan sembako dari seorang dermawan. Tiga anaknya masih balita dan satunya sudah berumur 10 tahun. Untuk mencapai tempat tujuannya, ia harus berjalan kaki selama 2 jam. Ia tidak punya ongkos.

Ditemui di sekitar jalan perbatasan Kecamatan Cilaku-Warungkondang, ketiga balitanya sudah terlihat lelah.nTiga orang balita bersender pada dinding toko dengan kaki diselonjorkan. Satu orang duduk dengan memeluk kedua lutut meniru perilaku ibunya.

Sungguh miris, ternyata kaki-kaki mungil dari dua balita ini berjalan tanpa sandal dan sepatu.

“Saya baru pulang dari ibu haji, diberi ini,” ujar imas sambil memperlihatkan bungkusan plastik berisi bahan sembako.

Imas Yani (30) adalah warga Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Ia berjalan menuju wilayah beda kecamatan yakni di kawasan Bolenglang, Kecamatan Cilaku berjarak sekitar 10 kilometer dari rumahnya.

“Saya berjalan kaki pergi dari rumah tadi pukul 06.00 WIB, tiba di rumah bu haji tadi pukul 08.00 WIB,” kata Imas.

Imas mengatakan, perjalanan pulang tak secepat saat dua jam perjalanan berangkat.
Pasalnya, saat pergi cuaca masih teduh dan tenaga juga masih banyak.

“Pulangnya lumayan lama ini, karena panas dan bawa barang jadi kami banyak berteduh, kasihan juga anak-anak ada yang tak pakai sandal jadi kakinya pasti panas,” katanya.

Imas mengajak keempat anaknya berjalan kaki yakni Iis Samsiah (2,5), Najir (3), Anisa (4), dan Fitria (10), kembali ke rumahnya di Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.

Imas mengatakan, sudah setiap tahun menjelang lebaran ia menghampiri seorang dermawan tersebut untuk mendapat beras dan minuman.

Ia mengaku tak mendapat bantuan covid-19 dari pemerintah saat ini.

“Saya tidak dapat bantuan covid-19 pa, sudah setiap tahun saya seperti ini berjalan kaki ke rumah bu haji,” kata Imas.

Imas mengaku masih mempunyai suami, namun saat ini tak bekerja dan menganggur.

Imas mengatakan ia juga tak berdaya mengurus anak-anaknya yang masih kecil.

Hal tersebut terlihat dari baju anak-anaknya yang kotor.
“Suami ada tapi menganggur pa,” kata Imas.
Karena keresek barang bawaannya cukup banyak, Imas membiarkan anak-anaknya berjalan mengikutinya dari belakang di pinggir jalan.

Terlihat ada tiga keresek yang dia bawa dari warga yang disebutnya bu haji.

Satu keresek putih berisi beras dan mi instan, serta dua keresek kuning berisi kecap, telur dan makanan ringan.

Anaknya yang masih kecil memilih jalan di rumput dan tanah menghindari beton dan aspal yang panas.(tribun/hm06)

Related Articles

Latest Articles