Jakarta, MISTAR.ID
Bayi perempuan lahir dalam penerbangan Pelita Air dari Jakarta menuju Surabaya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa sore (27/6/23) di pesawat dengan nomor penerbangan IP 208 dalam perjalanan menuju CGK-SUB.
Bolehkah ibu hamil bepergian dengan pesawat?
Menurut beberapa sumber yang dihimpun mistar.id, ibu hamil sebenarnya bisa naik pesawat. Namun, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh ibu hamil yang ingin melakukan perjalanan udara. Aturan bervariasi menurut maskapai dan negara.
Baca juga:Â Tragis! Ibu Hamil 33 Minggu Tewas Ditembak Anak Berusia 2 Tahun
Di Indonesia, aturan khusus ibu hamil diatur melalui Permenhub 2015 No. PM 185 tentang Standar Pelayanan Udara Berjadwal Domestik untuk Penumpang Kelas Ekonomi.
Pasal 42 (7) PM 185 Tahun 2015 mewajibkan wanita hamil untuk memberikan surat rekomendasi medis untuk penerbangan dan penjelasannya.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil sebelum melakukan perjalanan udara, menurut berbagai sumber yang dihimpun.
Baca juga:Â Awas! Kenaikan Berat Badan Berlebihan Bahayakan Kehamilan
1. Konsultasikan dengan dokter
Sebelum merencanakan penerbangan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter menilai status kesehatan wanita hamil dan memberikan persetujuan atau saran yang tepat.
2. Batasan masa kehamilan
Banyak maskapai penerbangan memiliki batasan usia kehamilan bagi penumpang. Biasanya batas ini antara minggu ke-28 dan ke-36 kehamilan. Beberapa maskapai mungkin memerlukan sertifikat medis yang menyatakan bahwa Anda sehat dan bugar untuk bepergian.
3. Surat keterangan medis
Beberapa maskapai penerbangan mungkin memerlukan sertifikat medis yang menyatakan bahwa Anda sehat dan bugar untuk bepergian melalui udara. Surat ini biasanya perlu ditandatangani oleh dokter Anda dan berisi informasi tentang usia kehamilan Anda, perkiraan tanggal melahirkan, dan kondisi medis.
Baca juga:Â Berencana untuk Hamil, Hindari 7 Penyebab Bibir Sumbing pada Bayi
4. Laporkan kehamilan Anda ke petugas pendaftaran
Selama check-in sebelum penerbangan, penumpang yang sedang hamil harus menginformasikan check-in tentang status kehamilan mereka. Ini juga termasuk mengirimkan sertifikat medis yang menunjukkan bahwa Anda sehat untuk perjalanan udara. (Mtr/hm21).
