Sampang, MISTAR.ID
Media Literasi Kampus Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (MLK IAI Nata) Sampang, Provinsi Jawa Timur menemukan 8 buku pelajaran jenjang Madrasah Tsanawiyah (Mts), dengan sangkaan isinya mengandung materi yang menyimpang.
Seperti dilansir, pada Senin (7/8/23), Ketua MLK IAI Nata Sampang, Mokaffi menuturkan, ada 2 buku terbitan Kementerian Agama (Kemenag). Dan 2 buku lagi terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
“Para ahli fikih meneliti kedelapan buku itu dan ditemukan 50 muatan diduga melenceng. Temuan itu merupakan akumulasi dari kajian yang dilakukan selama tahun 2021,” sebutnya.
Baca juga: Penjual Buku di Pasar Horas yang Kian Sepi, Seminggu Bisa Tak Ada Pembeli Datang
Mokaffi mengatakan, seluruhnya telah diinventarisir untuk dilaporkan ke pihak-pihak terkait. Sementara itu, ada ditemukan 28 masalah untuk buku terbitan Kemenag.
Contoh kejanggalan di buku itu adalah syahadat termasuk dalam rukun khutbah Jumat. Sementara dalam ajaran 4 imam besar yang digunakan di Indonesia, syahadat bukan rukun khutbah Jumat.
“Diklik di Google memang ada saja yang bilang seperti itu. Saya pernah mendeteksinya juga, tapi itu rujukan dari mana? Pendapat siapa? Kami kan sesuai mahdaibul arbaah Imam Syafii, Hanafi, Miliki dan Hambali yang di semua kitabnya tidak menyebutkan syahadat itu rukun,” tukas Ketua Kurikulum Pondok Pesantren Gedangan Daleman, Sampang ini.
Baca juga: Toko Buku Lumenium Siantar, Komit Bertahan di Tengah Gempuran Buku Online
Diakuinya, telah menyampaikan dugaan materi menyimpang dalam buku pelajaran ke perwakilan Kemenag di Sampang. Saat itu dibenarkan ada kesalahan dalam materi. Namun tidak ada tindak lanjut dan kembali ditemukan hal yang sama.
Sementara pihak Kemenag dan Kemendikbud Ristek belum mengeluarkan pernyataan menanggapi hal tersebut. (dtk/cnn/hm16)