15.9 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Cegah Kebakaran Hutan, Pemerintah Siapkan 15 Pesawat untuk Operasi Modifikasi Cuaca

Jakarta, MISTAR.ID

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan 15 pesawat untuk melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan karena sejumlah provinsi telah menyatakan keadaan darurat mengingat bencana tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan, provinsi tersebut terdiri dari Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

“Ke-15 pesawat stand by tersebut telah disediakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ujarnya, Rabu (14/6/23).

Baca juga: El Nino dan Indian Ocean Dipole Bisa Memicu Karhutla di Sumut

Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan modifikasi cuaca pada April hingga Juni 2023 untuk menjaga kebasahan lahan gambut di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat.

Namun, Siti mengatakan bahwa Provinsi Riau mencatat pola kejadian kebakaran yang sedikit berbeda dibandingkan dengan daerah lain.

“Jumlah kebakaran biasanya meningkat dari Maret hingga April, dan jumlah kasus turun pada bulan berikutnya. Angka itu kemudian naik lagi dari Juni hingga Agustus dan mencapai level tertinggi pada pertengahan September” kata dia.

Baca juga: Waspadai Dampak El Nino, Kemenkes Keluarkan Surat Edaran ke Semua Pemda

Menurutnya, Juni menandai dimulainya rangkaian bulan dengan suhu tinggi. Sementara itu, terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan di sekitar areal milik perusahaan swasta, kata pemerintah, menjadi tanggung jawab masing-masing korporasi.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan musim kemarau 2023 akan mengikuti pola yang sama dengan 2019. Sebanyak 28 persen wilayah di Indonesia yang meliputi 194 zona musim (ZOM) yang ditetapkan BMKG diperkirakan akan mengalami musim kemarau mulai Juni tahun ini.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, fenomena El Nino yang semakin kuat akibat fase positif Indian Ocean Dipole (IOD) dapat memicu kekeringan pada musim kemarau di Indonesia. (antara/hm17)

 

Related Articles

Latest Articles