16.1 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Rektor USU Ajak Mahasiswa Tangkal Radikalisme

Medan, MISTAR.ID

Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Muryanto Amin mengajak mahasiswa bersama menangkal radikalisme, terutama di lingkungan kampus, dalam kegiatan Focus Group Discussion bertajuk Fenomena Radikalisme di Indonesia, Jumat (24/9/21) malam.

“Peran serta mahasiswa sangat penting dalam menangkal radikalisme. Posisi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan tinggi, rawan sebagai objek paparan radikalisme.

Hal tesebut dikarenakan mahasiswa yang juga sedang dalam proses pencarian jati diri,” ujarnya. Fenomena radikalisme menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius.

Adanya radikalisme dikhawatirkan dapat memecah persatuan bangsa dan juga meningkatkan keresahan di tengah masyarakat. Penanganan yang komprehensif serta berkesinambungan dibutuhkan untuk dapat menangkal radikalisme berkembang.

Baca Juga:STIK Lemdiklat Sambangi Polres Tebing Tinggi Bahas Penanganan Radikalisme

Rektor memaparkan, pengaruh radikalisme dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor. Pengaruh dalam diri dan juga lingkungan sangat berperan dalam membentuk karakter serta dasar fikir seorang mahasiswa.

“Ada faktor internal dan eksternal yang membentuk pola fikir seseorang. Faktor internal tentu dari dalam dirinya sendiri, namun ada faktor yang juga besar pengaruhnya, yakni faktor eksternal. Lingkungan memberikan pengaruh besar bagi pola fikir,” ungkapnya.

Muryanto menyebutkan, perlu penanganan serius agar potensi radikalisme di tengah masyarakat dapat ditekan. Ia sangat mengapresiasi adanya Pusat Studi Moderasi Beragama dan Karakter Bangsa yang akan berperan dalam hal itu.

“Saya berharap dengan adanya pusat studi ini dapat memberikan dampak signifikan dalam pencegahan paham radikalisme di Indonesia,” ucapnya.

Baca Juga:Tangkal Paham Radikalisme, USU Bersama BNPT dan PTPN Holding Teken MoU

Kepala BNPT Periode 2016-2020 Komjen Pol (Purn) Suhardi Alius dalam pemaparannya menyebutkan jika fenomena radikalisme tidak hanya dihadapi Indonesia.

Ia menambahkan, jika komunitas dunia juga sedang berupaya untuk menangkal paham radikalisme meluas dalam kehidupan negara mereka masing-masing.

“Dalam pertemuan atau forum dunia selalu saya sebutkan, kita semua bergandengan tangan untuk menangkal radikalisme. Kita juga menekankan jika radikalisme tidak berafiliasi pada agama, ras dan suku, melainkan sebuah sikap untuk tidak menerima keberagaman,” tegasnya.(ial/hm10)

Related Articles

Latest Articles