12 C
New York
Monday, May 13, 2024

Psikolog: Perundungan Perlu Penanganan Serius dari Berbagai Pihak

Medan, MISTAR.ID

Psikologi Irna Minauli mengatakan, bullying (perundungan) merupakan masalah yang sangat kompleks dan melihat prevalensi atau angka kejadiannya yang sangat tinggi. Maka dari itu, hal ini perlu penanganan yang serius dari berbagai pihak, terutama orang tua dan para tenaga pendidik. Hal ini disampaikan Irna menanggapi murid kelas 1 SD di Medan yang tewas diduga dianiaya kakak kelasnya, beberapa waktu lalu.

“Berdasarkan penelitian yang saya lakukan bersama para dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, terlihat bahwa onset atau awal mula kejadian bullying sudah dimulai sejak masa taman kanak-kanak,” ujar Irna saat dimintai tanggapannya, Jumat (7/7/23).

Direktur Minauli Consulting itu menjelaskan, bullying merupakan masalah kesehatan mental yang serius karena berdampak buruk bukan hanya terhadap korban, namun juga terhadap pelaku dan bahkan terhadap para penontonnya (bystander effect). Antara lain depresi, gangguan kecemasan, gangguan perilaku dan trauma. Kondisi ini bisa menjadi trauma berkepanjangan hingga dewasa.

Baca juga: Psikolog: Perundungan Berpotensi Membahayakan karena Adanya Ketidakseimbangan Kekuatan

Dikatakan Irna, saat ini perilaku bullying yang dilakukan tampaknya bukan hanya sekedar verbal saja, seperti mengejek dan menghina, namun sudah mengarah ke fisik yang bahkan menyebabkan kematian seperti yang baru-baru ini terjadi di Medan.

“Pelaku bullying kemungkinan mengalami gangguan perilaku (conduct disorder) yang ditandai dengan suka menyiksa dan melanggar aturan yang ada,” ucapnya.

Irna mengatakan, sebaiknya program anti-bullying menjadi kurikulum utama yang harus dilakukan di setiap tingkatan, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

Baca juga: Kasus Perundungan Siswi SMP Negeri 27 Medan, Kepsek: Tidak Ranah Kami Lagi

Sebelumnya, siswa kelas 1 SD berinisial I meninggal dunia diduga karena dianiaya beberapa abang kelasnya. Sebelum meninggal Kamis (24/6/23), kepada ibunya Yusraini, korban mengeluhkan kepala dan badannya sakit diduga akibat pemukulan. Setelah itu, korban alami demam tinggi pada malam hari.

“Anak saya cerita kalau dia baru aja dipukuli sama abang-abang kelasnya,” ujar Yusraini menceritakan masalah yang menimpah anak pertamanya tersebut.

Baca juga: Siswi SMP Negeri 27 Medan Jadi Korban Perundungan Teman Satu Kelas
Dia mengatakan, jika anaknya yang berusia 8 tahun itu baru saja dipukuli oleh abang kelas 5. Sore harinya, ibu korban pun mendatangi rumah yang memukuli anaknya itu. Namun tak satupun yang mengaku telah memukuli anaknya.

“Terus saya bawa kusuk. Dibilangnya badannya nggak sakit lagi, tapi tinggal kepalanya sakit,” sebutnya.

Pada Minggu (25/6/23), korban dibawa ke rumah sakit karena demam lagi. Korban lalu dibawa ke rumah sakit, karena perlu diperiksa saraf di bagian kepala. Tidak lama setelah itu, korban meninggal dunia pada, Selasa (27/6/23) malam. (ial/hm17)

Related Articles

Latest Articles