Medan, MISTAR.ID
Mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) berinisiatif membuat terobosan progresif dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan aplikasi pemograman bahasa Python. Hasilnya, sangat bermanfaat bagi para pengrajin ulos dalam rangka memperkenalkan seni budaya tradisional Indonesia ke kancah nasional bahkan internasional.
Aplikasi ini dikembangkan melalui kolaborasi dari pengrajin yang diolah dengan bahasa pemograman Ptyhon. Inisiatif ini muncul sebagai respon terhadap penurunan minat kepada seni tenun ulos di era modern belakangan ini.
Tim Unimed ini terdiri dari Zulqadri dan rekannya, yakni Mutia Aini Parinduri, Reza Muktadin, Nurdini Atiqah, ketiganya dari MIPA dan Sayidatul Khairiah dari Teknik, bekerja di bawah bimbingan dosen Fakultas MIPA, Sudianti Manullang.
“Kami sangat meyakini aplikasi yang kami hasilkan akan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Aplikasi ini tidak hanya akan mempertahankan seni ulos, tetapi juga membuka peluang baru dalam pemilihan desain dan penggunaannya,” ujar Zulqadri, Kamis (31/8/23) malam sembari menunjukkan aplikasi tersebut kepada mistar.id.
Baca juga:Â Unimed Bakal Buat Rumusan Terkait Kebijakan Mahasiswa Tak Wajib Skripsi
Proyek yang mendapatkan pendanaan dari Program Kreatif Mahasiswa Terapan IPTEK (PKM TI) Kemendikbud Ristek Dikti ini, menurut Zulqadri, telah mereka perkenalkan pada 29 Agustus 2023 kepada sejumlah pengrajin ulos di Lumban Suhi-Suhi Toruan, Kabupaten Samosir.
Aplikasi ini, katanya, mampu menghadirkan hasil seni ulos, bukan hanya sebagai karya yang indah, tetapi juga bertransformasi menjadi berbagai produk, seperti tas dan keranjang.
Melalui pendekatan ini, salah seorang penenun di Samosir, Mardiana Panggabean (38) merasakan manfaatnya yang cukup signifikan membantu meringankan pekerjaannya.
“Kami sangat terbantu, tidak perlu lagi membuat sketsa di kertas, cukup di print dan langsung dapat kami tenun. Ini juga sangat menghemat biaya,” ungkapnya Kamis (31/8/23) malam saat dihubungi melalui sambungan telepon.
