10.3 C
New York
Monday, May 13, 2024

Cerita Pedagang Sayur di Emperan dan Trotoar, Modal Kecil Beromset Besar

Medan, MISTAR. ID

Meski tak memiliki modal besar apalagi kios permanen, bukan membuat Ahmad patah semangat untuk tetap menjalankan usahanya. Emperan pertokoan milik para orang-orang berduit, bahu atau pinggiran jalan maupun trotoar, kerap menjadi pilihan Ahmad dan teman-temannya untuk tetap bisa berjualan.

Tentu saja, lokasi dimaksud bisa dipakai sepanjang yang empunya belum membuka tokonya atau jalanan masih lengang dan trotoar belum ramai. Tantangan utama hanyalah jika hujan turun malam atau pagi hari. Kondisi ini akan menyulitkan mereka, termasuk pembeli yang hendak berbelanja.

Oleh karena itu, Ahmad harus berjibaku dengan waktu, dan sudah harus bergegas menuntaskan aktivitas jualannya sebelum mentari menunjukkan wajahnya di ufuk timur.  Idenya memanfaatkan lokasi seadanya untuk berjualan aneka sayuran, pantas juga untuk ditiru. Apalagi, bagi pemula usaha yang tak punya modal besar.

Baca juga: Pedagang Kaki Lima di Pasar Galang Kota Deli Serdang Ditertibkan

“Usaha ini sangat cocok dijalankan bagi mereka yang membutuhkan uang tambahan atau jika ingin mendapatkan usaha tanpa mengeluarkan modal besar,” ucap Ahmad kepada Mistar. Id, Senin (10/7/23), di seputar Jalan William Iskandar, Kecamatan Medan Tembung.

Cara berdagang sayuran ataupun aneka buah ini sebenarnya sangat sederhana dan bisa dijalankan siapa saja. Tentu  selama memiliki keinginan kuat dan tidak merasa gengsi memulai usaha dari level bawah.

Pasar pagi yang semi tradisional ini sudah dimulai buka sejak dini hari,  antara pukul 02:00 WIB sampai 03:00 WIB.

Baca juga: Dua Menteri Salurkan Bantuan kepada Pedagang Kaki Lima di Medan

“Ini bukan cerita omong kosong, namun secara pribadi, sudah saya buktikan. Apalagi kalau kita tinggal di area kota kecil seperti di kecamatan atau di kabupaten pasti mengenal pasar seperti ini. Lebih uniknya lagi, kami pedagang di pagi hari tidak memiliki kios tetap. Namun berjualan di bahu jalan dan sebagian lagi berjualan di trotoar saat arus kendaraan masih sangat lengang,” katanya.

Untungnya berjualan sejak dini hari hingga menjelang pagi hari, suasana sangat ramai meski kondisi masih pagi buta. Mereka yang datang belanja lebih awal biasanya para pemilik warung sembako, penjual sayur keliling atau pemilik usaha rumah makan. Mereka lazimnya berbelanja dalam jumlah besar atau borongan.

“Dengan banyaknya pembeli borongan seperti ini tentunya kami para pedagang kami lima lebih banyak mendapatkan omzet penjualan,”kata Ahmad sembari melayani pembeli.

Baca juga: Tertibkan Pedagang Kaki Lima, Kaki Gadis 22 Tahun Patah Diduga Dipijak Oknum Satpol PP Dairi

Penuturannya, sejak pukul 23:00 WIB, ia sudah mulai bereaksi berbelanja di Pasar Raya MMTC. Usai belanja dari sana, ia langsung menjajakan sayurannya di tepi jalan William Iskandar, Medan Tembung, mulai pukul 01:00 WIB sampai pukul 05:20 WIB atau ketika kendaraan sudah mulai ramai.

Mengingat waktunya berjualan sangat terbatas, Ahmad harus punya tips untuk memilih sayuran yang cepat laku dan menguntungkan, namun tetap harus bisa memberikan harga yang bersaing.

“Karena kebanyakan sayuran adalah produk  jualan yang tidak tahan lama, maka kepiawaian dalam memilih jenis sayuran merupakan kunci utama agar bisa tetap laris,” katanya. (saferius/hm17)

 

Related Articles

Latest Articles