2 Orang Meninggal Akibat DBD, DPRD Medan Minta Pemerintah Rutin Turun ke Jalan dan Fogging
2 orang meninggal akibat dbd dprd medan minta pemerintah rutin turun ke jalan dan fogging
Medan, MISTAR.ID
Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi momok di masyarakat. Betapa tidak, penyakit yang kerap menyasar anak-anak itu merupakan salah satu penyakit yang mematikan.
Di Kota Medan, mulai Januari-April 2023, jumlah kasusnya sebanyak 437 kasus dengan 2 orang di antaranya meninggal dunia. Untuk itu, Pemko Medan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) pun diminta melakukan usaha memaksimal dan menekan penyebaran wabah DBD itu.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Medan, dr Pocut Fatimah Fitri mengatakan pihaknya terus melakukan monitoring di semua wilayah di Kota Medan terhadap wabah DBD.
“Setipa hari terus kita lakukan pengawasan. Bahkan bila ada masyarakat yang melapor langsung kita tindak lanjuti dengan melakukan fogging di lokasi serta membagikan serbuk abate untuk ditaruh pada tempat-tempat yang tergenang air,” ucap Pocut kepada Mistar, Selasa (23/5/23).
Dikatakan Pocut, DBD merupakan wabah, sehingga pihaknya akan terus melakukan tindakan berkelanjutan guna terus menekan penyebarannya.
Baca juga : Cegah DBD, Dinas Kesehatan Medan Rutin Sosialisasi 3M dan Fogging
“Sebentar lagi juga hari libur, kita sudah mengingatkan Puskesmas-puskesmas untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah agar menerapkan pola hidup bersih. Pengawasan langsung juga akan dilakukan, termasuk melakukan fogging,” katanya.
Dijelaskannya, adapun jumlah saat ini menurun drastis dari jumlah kasus di tahun 2022 sebanyak 2262 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 10 orang.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih serta menutup tempat-tempat yang tergenang air,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, Surianto meminta Dinkes Medan agar terus berkoordinasi dengan pemerintah kewilayahan dalam melakukan monitoring maupun fogging di pemukiman yang terdapat wabah DBD.
“Manfaatkan Kepala Lingkungan (Kepling) untuk melakukan monitoring kepada warga ya setiap hari. Jika memang ada ditemukan, segera tindak lanjuti. Sebab DBD merupakan wabah mematikan,” kata pria yang akrab disapa Butong ini.
Baca juga : Komisi II DPRD Medan Komitmen Tindaklanjuti Semua Pengaduan Masyarakat
Butong juga mengingatkan Dinkes Medan untuk tidak melakukan fogging di sembarang tempat. “Setelah dilakukan survei dan memang terdeteksi ada wabah DBD, baru lakukan fogging. Jadi jangan di sembarang tempat, tentu nanti hasilnya tidak efektif,” ucapnya.
Apalagi, sambung Butong, saat ini Kota Medan kerap diguyur hujan di malam hari. Secara otomatis, genangan air akan terjadi dimana-mana dan dikhawatirkan bisa menjadi sarang nyamuk.
“Kondisi ini harus ditanggapi secara serius oleh pemerintah. Kita tidak ingin ada korban jiwa, apalagi anak-anak,” pungkas Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan ini. (Rahmad/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
Usia 41 Tahun, Alonso Yakin Juarai GP Monako