12.6 C
New York
Monday, May 13, 2024

PM Italia Sebut Kesepakatan Migran dengan Albania Bisa Jadi Model Bagi Uni Eropa

Roma, MISTAR.ID

Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, mengungkapkan rencana membangun pusat-pusat penerimaan bagi pengungsi Albania bagi para pengungsi yang tiba melalui laut bisa menjadi contoh bagi kesepakatan antara Uni Eropa dan negara non-anggota.

Kesepakatan yang diumumkan pada hari Senin adalah contoh pertama negara non-UE yang menerima pengungsi atas nama negara UE. Ini mengesankan upaya kontroversial pemerintah Inggris untuk mengirim ribuan pencari suaka ke Rwanda.

Meloni bersama rekan sejawatnya dari Albania, Edi Rama mengatakan hal itu bertujuan untuk mengurangi kedatangan pengungsi melalui laut di Italia, yang naik sekitar 65% dalam tahun ini, menjadi lebih dari 145.000.

Baca Juga: Israel Beri Tenggat 4 Jam Warga Gaza Tinggalkan Kota

“Saya percaya (kesepakatan) ini bisa menjadi model kerjasama antara negara-negara UE dan non-UE dalam mengelola aliran migrasi… Saya pikir kesepakatan ini menampilkan semangat Eropa yang berani,” kata Meloni kepada Harian Il Messaggero, Selasa (7/11/23).

Dia mengatakan Komisi Eropa telah diinformasikan dan tidak memberikan umpan balik negatif terhadap inisiatif tersebut.

Pusat-pusat di Albania awalnya akan menampung sekitar 3.000 orang ketika dibuka pada musim semi 2024, kata Meloni pada hari Senin, mencatat bahwa Roma berharap dapat meningkatkan kapasitas mereka untuk memproses 36.000 pengungsi setiap tahun.

Ketika ditanya tentang skema tersebut oleh dua surat kabar Italia, Rama mengatakan bahwa Italia bukan satu-satunya negara UE yang mengusulkan kesepakatan semacam itu, tetapi dia menerima tawaran Roma sebagai tanda terima kasih.

Baca Juga: Netanyahu Skorsing Menteri Israel yang Munculkan Ide Serangan Nuklir ke Gaza

Pada tahun 1990-an, Italia menerima sejumlah besar penduduk Albania dan Roma kini menjadi salah satu pendukung terkuat harapan Albania untuk menjadi anggota UE.

“Kami adalah teman, dan di antara teman Anda membantu satu sama lain,” kata Rama.

Pemimpin Albania mengatakan bahwa kesepakatan dengan Italia masih perlu diimplementasikan, dan memprediksi bahwa negosiasi kesepakatan repatriasi dengan negara-negara Afrika untuk pencari suaka yang gagal akan menjadi hal yang paling sulit.

Dalam komentar kepada surat kabar La Stampa, dia menunjukkan keraguan tentang sejauh mana dampak kesepakatan tersebut akan berdampak.

“Ini tidak akan menyelesaikan apa pun, tetapi dia (Meloni) meminta bantuan kami dan kami memberikannya,” kata dia. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles