Pyongyang, MISTAR.ID
Korea Utara (Korut) bersedia menggelar perundingan tingkat tinggi dengan Jepang menunjukkan perubahan sikap terkait beberapa isu seperti penculikan warga negeri Sakura itu oleh pihak Korut.
Pernyataan ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Korut, Pak Sang Gil, yang dimuat Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Senin (29/5/23).
Ini muncul setelah Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida baru-baru ini, menyatakan keinginan untuk memulai perundingan tingkat tinggi dengan Korut. Tujuannya guna mengatur pertemuan dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Baca juga: Pertemuan Penting Juni 2023, Partai Berkuasa Bahas Rencana Ekonomi Korut
“Tak ada alasan bagi DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) dan Jepang untuk tidak bertemu, jika Jepang tidak terbelenggu masa lalu dan mencari jalan keluar untuk memperbaiki hubungan,” kata Pak.
Menurutnya, Jepang menuntut penyelesaian atas masalah penculikan yang diklaim Korut telah diselesaikan.
Pak menilai, Kishida telah secara konsisten menyampaikan keinginan untuk melakukan pertemuan tanpa pra syarat itu, setelah dirinya menjabat sebagai PM Jepang.
Baca juga: Militer Korsel dan AS Latihan Berskala Besar di Perbatasan Korut
Dia menambahkan, Jepang harus menunjukkan kesediaannya untuk menyelesaikan sejumlah isu melalui aksi nyata daripada kata-kata belaka.
Kishida menegaskan kembali kesediaannya untuk terlibat dalam perundingan dengan Korut. Dia mengatakan, dirinya sendiri mencoba menangani isu penculikan dengan tekad untuk menghadapinya secara langsung dan membuat kemajuan spesifik.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno belum berkomentar dalam sebuah temu pers, karena khawatir dapat memengaruhi perundingan di masa depan. (antara/hm16)
