13.4 C
New York
Monday, May 20, 2024

Email Duta Besar AS Diretas Hacker dari China

Washington DC, MISTAR.ID

Peretas yang memiliki hubungan dengan China dilaporkan berhasil mengakses akun email Duta Besar AS untuk China Nicholas Burns. Peretasan itu dikatakan sebagai bagian dari operasi intelijen yang diduga meretas ratusan ribu email dari orang-orang yang bekerja untuk pemerintah AS.

Laporan tersebut diberikan oleh outlet media arus utama Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (20/7/23) waktu setempat, Reuters melaporkan pada Jumat (21/7/23), mengutip beberapa sumber yang mengetahui operasi intelijen Beijing.

Daniel Kritenbrink, wakil menteri luar negeri untuk Asia Timur, juga diretas sebagai bagian dari operasi mata-mata yang lebih besar yang diumumkan Microsoft awal bulan ini. Pejabat tinggi AS dapat menggunakan layanan email cloud Microsoft.

Baca juga: Polisi Thailand Tangkap Hacker Singapura yang Kabur ke Bangkok

Ditanya tentang pembobolan akun email kedua diplomat itu, Departemen Luar Negeri AS menolak untuk memberikan perincian lebih lanjut, menekankan bahwa penyelidikan terhadap operasi spionase masih berlangsung.

Bersama dengan Menteri Perdagangan Gina Raimondo, Burns dan Kritenbrink adalah satu-satunya korban operasi spionase asing yang namanya telah dirilis, mendorong seorang diplomat senior AS untuk mengeluarkan perintah kepada mitranya dari China.

Kementerian Luar Negeri China sebelumnya menyebut tuduhan semacam itu “disinformasi”. Sementara itu, kedutaan besar China di Washington dengan tegas membantah laporan WSJ tersebut.

Baca juga: Astaga! Data 400 Juta Pengguna Twitter Dijual Hacker Rp3,1 Miliar

“Tiongkok dengan tegas menentang dan perangi serangan dunia maya dan pencurian dunia maya dalam segala bentuk. Posisi ini konsisten dan jelas,” kata Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, kepada Reuters melalui email.

“Mengidentifikasi sumber serangan siber adalah masalah teknis yang rumit. Kami mengharapkan sikap profesional dan bertanggung jawab dari pihak terkait. Daripada spekulasi dan tuduhan tak berdasar,” katanya.

Pekan lalu, Microsoft mengumumkan bahwa peretas China telah menyalahgunakan salah satu kunci digitalnya dan mengeksploitasi bug dalam kodenya untuk mencuri email dari lembaga pemerintah AS dan pelanggan lainnya.

Baca juga: Laman FB CTTMO Ditaburi Hacker dengan Konten Porno

Microsoft tidak menanggapi laporan WSJ terbaru. Pelanggaran semacam itu telah menempatkan sistem keamanan Microsoft dalam sorotan. Dan pejabat AS serta anggota parlemen menuntut agar perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington itu. Melakukan audit digital lanjutan gratis dari semua pelanggannya.

Microsoft mengumumkan Kamis (20/7/23) malam dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima kritik yang muncul. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles