6.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

TIM NAGA BARONGSAI VIPAMA TANDAM

MISTAR.ID – Musik khas mengiringi langkah mereka. Dengan meliuk liukan badannya, melompat lincah, membentuk barisan rapi, singa berwarna merah, kuning, putih, pink itu begitu memukau. Warnanya yang mencolok indah, gerak tariannya mampu menghipnotis para penonton untuk betah menyaksikan penampilan mereka di area terbuka.

Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa. Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ketiga sebelum masehi.

Di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara, banyak komunitas barongsai. Mereka yang terlanjur cinta dan ingin mempertahankan budaya tersebut. Salah satunya adalah Grup Barongsai Maha Maitreya Medan, atau terkadang mereka menyebutnya Tim Naga Barongsai Vipama Tandam.

Chandra alias Awi adalah pimpinan grup barongsai ini. Kecintaannya pada Barongsi membuat ia berkeinginan untuk membentuk grup Barongsai. Maka pada tahun 2009 terbentuklah Tim Naga Barongsai Vipama Tandam, hingga sekarang.

Uniknya para pemain barongsai adalah anak-anak yang masih belia, jadi seni Barongsai ini hanya sekedar hobbi dan kesenangan bagi mereka. Jadi, setiap saat akan ada silih berganti pemain.

“Awal berdiri, lumayan capek.” Ujar Chandra. Dia sendiri yang selalu melatih para pemain. Bersyukur sekarang sudah banyak senior, jadi para senior inilah yang secara bergantian yang melatih anak-anak.

Para pemain tidak seluruhnya etnis Tionghoa, dari 40 anggota Tim saat ini ada 5 orang lain yang suku Jawa dan Batak. Mereka tidak menutup keanggotaan. Bagi siapa saja yang mau ikut mereka diperbolehkan, asal saja mau belajar.

Barongsai identik dengan Tarian Singa. Meski para pemain Barongsai ini menyebut diri mereka adalah atlit. Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara (Pekingsai) yang memiliki surai ikal dan berkaki empat, dan Singa Selatan yang bersisik dan bertanduk. Penampilan singa Utara lebih mirip singa karena berbulu tebal, bukan bersisik.

Pekingsai dimainkan dengan Akrobatik dan Atraktif, seperti berjalan di tali, berjalan di atas bola, menggendong, berputar, dan gerakan-gerakan akrobatis lainnya. Tidak jarang juga, Pekingsai dimainkan dengan anak singa, atau seorang ‘pendekar’ yang memegang benda berbentuk bola yang memimpin para Singa. Biasanya, sang pendekar melakukan beberapa gerakan-gerakan beladiri Wushu.

Singa Selatan inilah yang sering kita lihat, atau kita sebut Barongsai. Singa Selatan lebih ekspresif dibanding Singa Utara. Kerangka kepala Singa Selatan dibuat dari bambu, lalu ditempeli kertas, lalu dilukis, dan ditempeli bulu dan dihias. Bulu yang memiliki kualitas tinggi untuk pembuatan barongsai adalah bulu domba atau bulu kelinci. Tetapi, untuk harga yang murah, biasanya digunakan bulu sintetis. Pada zaman modern, kerangka barongsai mulai dibuat dengan aluminium atau rotan.

Singa Selatan memiliki berbagai macam jenis. Singa yang memiliki tanduk lancip, mulut seperti bebek, dahi yang tinggi, dan ekor yang lebih panjang disebut Fut San (juga disebut Fo Shan, atau Fat San). Sedangkan Singa yang memiliki mulut moncong ke depan, tanduk yang tidak lancip, dan ekor yang lebih kecil disebut Hok San. Keduanya diambil dari nama tempat di Tiongkok.

pendiri
Pendiri Barongsai

Menurut Chandra, di Tim Naga Barongsai Vipama Tandam ini semua dipelajari. Jadi, para pemain tidak hanya pandai bermain kungfu, akrobatik dan atraktif, tetapi juga mampu memainkan musik.

“Ilmu pertamanya, para pemain barongsai harus bisa menguasai musik, karena Barongsai ini adalah hiburan bagi masyarakat ” ujar Chandra.

Saat ini, Tim mereka sudah cukup dikenal. Berbagai atraksi sudah sering mereka lakukan. Bahkan, setiap bulan mereka sudah memiliki jadwal untuk melakukan atraksi.

“Baru kemarin kita diundang di Alun-alun Stabat, dan hari Sabtu (18/1/20) penampilan di Medan,” ujar Chandra. Perayaan Imlek membuat mereka kebanjiran order.

Chandra berusaha agar penampilan anak-anak di Barongsai tidak mengganggu jadwal sekolah. Umumnya, mereka diundang pada hari minggu atau jam pulang sekolah, kecuali hari tertentu.

Dalam tim barongsai, memang membutuhkan banyak pemain. Untuk itulah, hal yang paling ditekankan dalam beratraksi adalah kekompakan pemain. Permainan yang memukau para penonton adalah hasil kerjasam tim. Dalam Tim ada beberapa kelompok, ada bagian kepala dan kaki, ada bagian musik pengiring seperti gendang tanggul, pemain gong.

Penulis : Rika yoesz

Related Articles

Latest Articles