19 C
New York
Sunday, October 6, 2024

LBH Medan Beri Solusi ke Pemerintah, Kepolisian dan Masyarakat Atasi Begal

Medan, MISTAR.ID

Menyikapi merajalelanya aksi pencurian dengan kekerasan atau pembegalan di Kota Medan, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan memberikan usulan solusi kepada pemerintah, Kepolisian, hingga masyarakat.

Hal itu disampaikan Wakil Direktur (Wadir) LBH Medan, Muhammad Alinafiah Matondang, saat diwawancarai, pada Kamis (6/7/23).

“Yang jelas kalau dari sisi pemerintah, punya kewajiban, yakni memberikan pendidikan kepada masyarakat khususnya persoalan akhlak. Kemudian juga persoalan kewarganegaraan, serta agama. Inikan penting bahkan sangat mempengaruhi,” jelasnya.

Baca juga: Begal Merajalela, LBH Medan Paparkan Sejumlah Motif Pelaku

Selain itu, ia pun menyampaikan usulan solusi yang dapat dilakukan aparat Kepolisian. Alinafiah menyebut, aktivitas ronda malam dianggap efektif untuk mencegah aksi kejahatan.

“Kemudian dari kepolisian. Kalau dulu kan ada namanya ronda keliling, itu kan tidak pernah lagi kita lihat (sekarang ini). Itu sebenarnya tujuannya bagus dan manfaatnya juga sangat baik untuk menekan angka kriminalitas, apalagi di malam hari,” lanjutnya.

Alinafiah menambahkan, LBH Medan menilai aparat Kepolisian sekarang ini tidak bekerja secara maksimal dalam memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Katanya juga, dengan tidak adanya ronda keliling itu di saat ini menjadi bentuk kegagalan atau abainya pemerintah dan pihak Kepolisian.

Baca juga: Geram Maraknya Aksi Begal, Edy: Jika Tak Berhenti, Saya Siapkan Satpol PP

“Bisa itu Pemerintahan Desa (Pemdes) atau Lurah, Camat, Kabupaten/Kota, maupun Provinsi. Termasuk juga Kepolisian itu sendiri (gagal atau abai). Mungkin salah satu caranya, yaitu bisa diterapkan lagi aktivitas ronda malam itu,” ucap Alinafiah.

Di samping itu, dikatakan, semuanya tidak serta merta dilimpahkan pada pemerintah dan aparat Kepolisian. Namun, kata Alinafiah, masyarakat juga dituntut berperan aktif di sini.

LBH Medan juga meminta para orang tua bergerak secara masif dalam membina, mengawasi, dan mengontrol anak-anaknya terutama anak yang sudah beranjak remaja.

“Bagi para orang tua yang punya anak lajang atau remaja, inikan kondisinya labil, masih ingin mencari jati diri. Ini tolong supaya pembinaan dan pengawasannya jangan lepas. Dikontrol anak-anaknya, malam pulang jam berapa, pergi kemana, bukan berarti kita anggap dewasa bisa dilepas secara bebas,” tutur Alinafiah.

Baca juga: LBH Medan Pertanyakan Perkembangan Oknum Polisi yang Diduga Lakukan Pemerasan Belum Disidang Etik

Lanjutnya lagi, tingkat kriminalitas, akan meningkat apabila para orang tua melepas anaknya begitu saja, tanpa melakukan perhatian yang ketat. Sangat penting, kata Ali, peran orang tua dalam mencegah tindak kejahatan terjadi.

“Kriminalitas akan terjadi meningkat kalau para orang tua itu terlalu percaya 100 persen dengan anaknya terkait apa yang mereka kerjakan di luar. Pemantauan orang tua itu sangat penting. Karena yang kemungkinan besar menjadi pelaku begal inikan usia-usia remaja (produktif), maka harus diawasi orang tua,” pungkas Alinafiah. (deddy/hm16)

Related Articles

Latest Articles