Medan, MISTAR.ID
Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya beberapa waktu lalu resmi menetakpan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan Irvan Saputra menilai, penetapan itu menjadikan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK terburuk sepanjang sejarah.
“LBH menilai Firli Bahuri merupakan pimpinan terburuk sepanjang sejarah kepemimpinan KPK dan sudah sepatutnya dihukum dengan seberat-beratnya,” kata Irvan Saputra kepada Mistar, Minggu (26/11/23).
Baca Juga:Â KPK Sudah Terima Keppres Pemberhentian Sementara Firli Bahuri
Irvan menambahkan, tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan Firli juga telah membentuk preseden buruk dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.
“Buruknya kepemimpinan Firli juga ditandai dengan menurunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang sebelumnya pada tahun 2019 berada di posisi 40, kini di posisi 34,” ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Irvan, berdasarkan catatan Indonesia Corruption Watch (ICW), Firli beberapa kali pernah dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK terkait sejumlah dugaan pelanggaran etik.
“Di antaranya kontroversi naik helikopter mewah, pemberhentian 51 pegawai KPK dikarenakn tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK), himne KPK yang berkaitan dengan istrinya, pemberhentian Brigjen Endar dan yang lainnya,” paparnya.
Baca Juga:Â Kasus Firli Bahuri, Jimly Asshiddiqie Beri Saran ini kepada Dewas KPK dan Presiden Jokowi
Menurut LBH, di masa kepemimpinan Firli Bahuri, ada banyak terjadi di KPK dibanding sebelum-sebelumnya.
“Di masa kepemimpinan Firli juga tercatat banyaknya permasalahan yang terjadi di internal. Seperti, mundurnya Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli, yang sebelumnya dilaporkan mendapatkan fasilitas mewah menonton MotoGP 2022 pada Grandstand Premium Zona A-Re, korupsi penyidik Robin Pattju, dan pungli di Rutan KPK,” tandas Irvan. (Deddy/hm22)
