14.6 C
New York
Thursday, October 31, 2024

Sidak Kebutuhan Nataru di Pasar, Tim Satgas Pangan Temukan Kenaikan Harga Komoditi

Medan, MISTAR.ID
Menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, Tim Satgas Pangan Sumatera Utara melakukan sidak di beberapa pasar di wilayah Sumut, Rabu (14/12/22).

“Hari ini kita dari Tim Satgas Pangan yang terdiri dari Polda Sumut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Tanaman Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan dan Dinas Pertanian akan melaksanakan sidak kesiapan dan ketersediaan kebutuhan masyarakat menjelang hari besar keagamaan khususnya menjelang Natal dan Tahun baru ini,” sebut Kepala Disperindag Sumut Aspan Sofyan didampingi Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Herwansyah.

Sofyan berharap dengan adanya sidak yang dilakukan Tim Satgas Pangan ini dapat mengendalikan harga dan ketersediaan bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat saat Perayaan Natal dan Tahun Baru.

Baca juga:Harga Komoditi dan Pangan di Medan Mulai Stabil

“Kita harapkan nantinya memperoleh hasil yang terbaik dan mengharapkan kenaikan harga yang terjadi belakangan ini, secara perlahan kita kendalikan dan ketersediaan bahan pangan untuk kebutuhan tahun ini dapat diperoleh dengan mudah dan harga terjangkau,” ujar dia.

Ia mengaku, sasaran sidak ini ke lokasi pasar (pasar MMTC, Petisah, Louchi, Cemara) dan perternakan. “Dari evaluasi sasaran kita terjadi kenaikan beberapa kumuditas seperti telur ayam, daging ayam, sapi termasuk cabai,” ucapnya.

Dari hasil pantau sidak sementara di dua pasar yaitu Pasar Cemara dan Pasar MTTC, ada kenaikan harga beberapa komoditi diantaranya cabai, telur, daging ayam, sapi. “Ada beberapa komuniti yang naik terutama cabai, harganya tidak stabil naiknya tidak terlalu tinggi ada perbedaan mulai dari kenaikan Rp4000 sampai Rp5000,” sebut petugas dari Dinas Pertanian bernama Mugionao yang memimpin sidak di dua lokasi itu.

“Kemudian yang agak naik daging ayam harga awal Rp29.000 sekarang Rp35.000. Lalu telur sekarang hanya paling murah perbutir Rp1.750 tertinggi Rp1.950,” ucap dia.

Kemudian, sambung dia, saat sidak ini timnya juga menemukan beras yang dipasok dari Provinsi Aceh. “Kita menemukan ada pasokan 30 ton perminggu dari Aceh, padahal pasokan kita terkecukupi. Informasi dari pedagang lebih enak dari sana,” jawabnya.

Baca juga:Komoditi Jagung Jadi Produk Unggulan di Toba

Dari keseluruhan pantauan harga saat sidak, sambungnya, memang mengalami kenaikan. Namun, sambung dia, untuk stok masih aman hingga Tahun Baru. “Dari keseluruhan ada kenaikan tapi tidak signifikan dan stok aman 15 hari ke depan,” ucap dia.

Menurut dia, faktor kenaikan harga komuniti ini karena saat ini musim hujan. “Alasan karena hujan, karena pedagang bilang musim hujan dan permintaan dibatasi,” terang dia. (saut/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles