10.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Kenaikan Ekspor Sumut Tidak Terlepas dari Tingginya Harga CPO

Medan, MISTAR.ID

Mengacu rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) Nilai ekspor Sumut di bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 14,96% (Desember 2021 dibandingkan November 2021). Jika membandingkan Desember 2021 dengan Desember 2020, kenaikan ekspor Sumut itu mengalami lonjakan sebesar 51,86%. Menanggapi rilis ini, Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa kenaikan ekspor Sumut selama pandemi memasuki tahun kedua (2021) tidak terlepas dari kenaikan harga CPO yang naik 100% lebih.

“Jadi di tahun 2021 kemarin, Sumut mendapatkan berkah dari kenaikan harga minyak sawit dunia atau CPO. Kenaikan ekspor ini tentunya membuat Sumut mendapatkan pemasukan yang tinggi dari sisi ekspor. Lihat saja angka realisasi devisa yang masuk ke Sumut, selama Januari-Desember 2021 angkanya mencapai 6,6 miliar US dolar, jauh lebih tinggi dari tahun 2020 yang sebesar 4,1 miliar US Dolar,” kata Dosen UISU ini, Jumat
(11/2/22).

Sambungnya, ada pemasukan 2 milyar US Dolar lebih selama tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Ini kenaikan yang fantastis. Dan sejauh ini harga CPO masih dikisaran 5.400-an ringgit per ton. “Januari 2022 ini, Sumut masih berpeluang mencetak kenaikan ekspor dibandingkan Desember 2021. Hanya saja, ancaman muncul dari kebijakan DMO/DPO yang diterapkan pemerintah. Walaupun belum bisa dipastikan bagaimana implementasi kebijakan DMO/DPO di lapangan beserta dampaknya seperti apa. Namun, kita harapkan realisasi eskpor di Februari ini masih mampu dipertahankan. Mengingat Sumut sangat bergantung pada tanaman sawit beserta produk olahannya,” jelasnya.

Baca juga: Februari, 19.972 Transaksi Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di JFX dan KBI

Sementara itu, untuk kinerja impor Desember 2021 dibandingkan dengan November 2021 mengalami penurunan sebesar 15.63%. Penurunan tersebut saya pikir tidak perlu dikuatirkan terlalu jauh. Karena bisa jadi aktifitas impor memang turun karena banyaknya waktu libur selama desember 2021. Tetapi indikasi yang paling bisa dibandinkan adalah kinerja impor Desember 2021 dengan impor Desember 2020.

Angkanya mengalami kenaikan sebesar 17,25%. Angka tersebut bisa dijadikan indikasimulai pulihnya ekonomi Sumut Mengingat komposisi impor Sumut dari barang
modal dan bahan baku/penolong ini jauh lebih besar dari barag konsumsi.

“Yang bisa diterjemahkan bahwa ekonomi Sumut masih membutuhkan sokongan barang modal dan penolong dari negara lain sebagai motor penggerak ekonomi. Jadi sekalipun impor naik juga tidak harus dikuatirkan terlalu berlebihan. Yang penting kedepan bagaimana Sumut harus bisa membuat neraca dagang surplus. Karena surplus itu menjadi indikasi Sumut untung berdagang dengan negara lain,” pungkasnya.

Baca juga: Pasar Keuangan Masih Dibayangi Ketegangan Politik dan Peningkatan Covid-19

Seperti diketahui, Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada Desember 2021 mengalami kenaikan dibandingkan November 2021, yaitu dari US$988,88 juta menjadi US$1,14 miliar atau naik sebesar 14,96 persen. Bila dibandingkan dengan Desember 2020, ekspor Sumut juga mengalami kenaikan sebesar 51,86 persen.

Adapun golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar di Sumut pada Desember 2021 terhadap November 2021 adalah golongan lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$109,43 juta (29,80%). Ekspor ke Amerika Serikat pada Desember 2021 merupakan yang terbesar yaitu US$144,93 juta diikuti Tiongkok sebesar US$140,55 juta dan Jepang sebesar US$59,84 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 30,38 persen. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles