15.2 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Hore! Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Siantar Berangsur Turun

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Harga minyak goreng di sejumlah pedagang di pasar-pasar tradisional Kota Pematang Siantar, sudah turun. Harga rata-rata tertinggi di bawah Rp14 ribu per liter pada Minggu (11/6/23).

Berdasarkan pantauan mistar di pasar tradisional terbesar di Kota Pematang Siantar, Dwikora, harga minyak goreng curah secara rata-rata telah berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp. 14.000 per liter.

Salah satunya pedagang di pasar ini, Kios Ibu Hajjah. Dia mengatakan, minyak goreng curah kini melimpah bahkan harga minyak curah sudah turun harga sebesar Rp 1.000 dari setiap kilogramnya atau menjadi Rp 13.000 untuk harga eceran.

Baca juga: Harga Ikan Tawar Merangkak Naik di Pasar Tradisional Siantar

“Sudah sepekan inilah, kami menurunkan harga minyak goreng curah jadi Rp. 13.000 per kg. Sebelumnya, harganya Rp 14.000-14.500 per kg nya,” ucapnya, Minggu (11/6/23).

Sejumlah pedagang membenarkan ketersediaan minyak goreng curah saat ini tidak ada masalah, bahkan Minyakita yang sempat jumlahnya dibatasi kepada para pedagang oleh pihak distributor, kini tersedia dengan jumlahnya begitu banyak seperti sebelumnya.

“Yang terpenting, sekarang minyak curah atau kemasan sudah tersedia. Sebelumnya, minyakita dijual diatas HET yang telah ditentukan yakni Rp 14.000 per liter. Harganya terjangkau oleh masyarakat jadi Rp 13.000 per liter nya,” ungkap Marga Sitio, salah seorang pedagang kelontong di Kelurahan Tomuan.

Baca juga: Kenaikan Harga Ayam Potong dan Telur jadi Sorotan, Operasi Pasar Diperlukan

Selain itu, sambung Sitio, bukan hanya Harga minyak goreng besutan pemerintah saja yang mengalami penurunan. Harga minyak goreng kemasan pun mulai turun. Salah satunya minyak goreng kemasan yang paling banyak diminati masyarakat kalangan menengah kebawah, Fortune.

“Kemarin harga Fortune kemasan seliter ini sempat 20 ribu. Sekarang sudah turun jadi Rp 16 ribu per liter nya. Tapi turunnya tidak langsung, namun secara bertahap,” jelas Sitio.

Meski begitu, harga minyak goreng curah dengan merek Minyakita belum merata sesuai dengan harga eceran tertinggi yang telah ditentukan pemerintah. Masih ada pedagang yang menjual diatas HET tersebut, dengan alasan harga minyak tersebut masih stok lama.

Baca juga: Udah Satu Tahun Harga Gula Tak Kunjung Turun

“Saya masih menjual Fortune kemasan Rp 18 ribu per liter. Begitupun dengan minyakita Rp 14.500 kami jual. Stok kami masih harga lama, jadi kami harus habiskan dahulu stok ini. Setelah itu, kita akan samakan harganya dengan kebijakan yang berlaku pada kemasan maupun curah,” kata Mery, pedagang sembako di Pasar Horas ini.

Banyak warga bertanya-tanya mengapa harga minyak goreng bisa kembali tersedia banyak di tengah masyarakat. Padahal, sebelumnya, minyak goreng jenis apapun itu sangat sulit didapatkan, baik itu di pasar ataupun ritel-ritel modern lainnya.

Para pedagang menyebutkan bahwa menurunnya harga minyak goreng tersebut digadang-gadang karena dampak dari kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor crude palm oil (CPO), termasuk minyak goreng yang berlaku sejak Mei 2023.

Baca juga: Harga Daging Ayam Naik Terus, Ini Kata Pedagang di Siantar

“Kan ada aturan baru yang dibuat pemerintah terkait penyelenggaraan ekspor dan penyediaan minyak goreng curah di Tanah Air. Kami pun bersyukur harganya (minyak goreng, red) murah lagi. Mudah-mudahan lah kondisi seperti sekarang terus berlanjut, sebab mahal pun bukannya dapat untung banyak, pembeli sedikit, malahan sepi,”pungkas Mery. (Yetty/hm21).

Related Articles

Latest Articles