“Kita menurun kalau libur sekolah,” ucapnya ditemui di ruang kerjanya di Jalan HM Joni, Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota.
Museum yang berdiri tahun 1982 itu banyak dikunjungi pelajar ketika kegiatan belajar mengajar aktif. Pasalnya, beberapa sekolah membuat program kunjungan ketika pelajaran sejarah.
“Ada program dari sekolah. Pelajaran sejarah muatan lokal. Kalau libur gini, cuma perorangan,” tuturnya.
Dikatakan Bili, saat kegiatan belajar mengajar aktif, Museum Negeri Sumut bisa kedatangan pengunjung hingga 400 orang per hari. Sedangkan saat libur sekolah, pengunjung yang mendatangi Museum Negeri Sumut itu hanya mencapai 100 orang.
Baca juga:SMKN I Laguboti Hasilkan SDM Pelajar yang Terampil Dukung Pariwisata Toba
“Jauh bedanya,” jelasnya.
Untuk retribusi, pihak museum membanderol harga tiket sangat murah. Tingkat SD hingga SMP dikenakan tarif Rp 2.000. Sedangkan tingkat SMA dikenakan biaya Rp 3.000.
“Kalau SMA per orangan sama dengan harga umum, Rp 5.000. Tapi kalau rombongan dari sekolah tetap Rp 3.000,” tutupnya. (putra/hm16)
