Medan, MISTAR.ID
Gerakan literasi yang dilakukan untuk memupuk kebiasaan dan meningkatkan motivasi membaca siswa. Budaya literasi ini sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi.
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 (SMAN 5) Medan juga telah membuat pondok literasi yang disebut ‘Taman Literasi’ dan ‘Pojok Baca Kependudukan’.
Satu lagi ‘Pojok Baca Nusantara’ masih dalam proses pengerjaan. Hal ini disampaikan Kepala Perpustakaan (Kapus) SMAN 5 Medan, Rosari Yosepha Tambunan.
Baca juga : Sewindu Sekolah Literasi, YP Parulian Konsisten Tumbuhkan Minat Baca dan Kreativitas Anak
Guru pengampu mata pelajaran (mapel) Bahasa Inggris yang baru menjabat sebagai Kapus sejak tahun 2022 ini memiliki motivasi untuk mengembalikan perpustakaan sekolah sebagaimana fungsi awalnya.
“Saya programnya itu salah satu fungsi perpustakaan saya buat relaksasi, artinya anak-anak SMA Ini kan sudah penat di ruang kelasnya. Kalau guru sedang tidak masuk kelas, mereka pada keluar ke kantin dan lainnya. Jadi saya ubah konsep itu, mereka bisa di sini mau tiduran sambil baca, lesehan, silahkan,” katanya kepada mistar.id.
Bahkan ia menyebutkan perpustakaan selalu mengadakan promosi atau pun kegiatan lomba untuk menarik minat baca siswanya.
