“Sudah menjadi tugas kita bersama untuk tetap melestarikan seni budaya agar jangan hilang termakan zaman,” katanya.
Selaku pemerintahan desa, lanjut Sumantri, dirinya mendukung seni budaya yang di tampilkan adik-adik dari Sanggar Siswo Langgeng Budoyo yang merupakan aset desa.
“Ke depannya setiap kegiatan di desa maupun Musrenbang, Sanggar ini nantinya akan kami libatkan untuk dilakukan pembinaan,” ungkap pria yang sudah tiga periode menjabat kepala desa ini, Minggu (3/9/23).
Sedangkan Pimpinan Sanggar Siswo Langgeng Budoyo Agus Widodo mengaku haru dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan dari Tim Pelaksana Pengabdian dan mahasiswa USU yang telah mempercayakan Sanggar Siswo Langgeng Budoyo sebagai tempat pengabdian kepada masyarakat.
Baca Juga:Â Belanja Sambil Rekreasi di Akhir Pekan, Pajak Baru Perdagangan Diserbu Warga
“Dengan adanya pengabdian masyarakat ini. semangat kami untuk terus berkreasi dan melestarikan seni budaya khususnya budaya Jawa ketoprak dor yang merupakan seni budaya asli dari Sumatera Utara semakin tinggi,” tandas Agus Widodo.
Pegiat Budaya Deli Serdang yang juga hadir ketika itu, Windra Hardi Purba mengapresiasi pengabdian kepada masyarakat yang di gelar Fakultas Ilmu Budaya USU.
“Dengan adanya pengabdian masyarakat yang digelar USU ini dapat memberi semangat kepada para pimpinan sanggar yang ada di Deli Serdang sebagai upaya untuk melestarikan seni budaya agar tidak punah,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat dan undangan dihibur kesenian ketroprak dor yang ditampilkan oleh anak-anak sanggar Siswo Langgeng Budoyo.
Sebelum meninggalkan acara, dilakukan pemasangan plang di lokasi yang bertuliskan Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Budaya USU. (sembiring/hm22)
