20.4 C
New York
Tuesday, June 11, 2024

Pengguna: Ribetnya Pakai Starlink

Jakarta, MISTAR.ID

Seorang pengguna curhat terkait kesulitannya memasang internet Starlink di rumahnya. Dalam video yang diunggah di TikTok dan Instagram @crazyrich, ia harus memindahkan antena beberapa kali untuk mendapatkan sinyal satelit yang optimal.

“Udah di ruangan terbuka pun masih belum dapat-dapat sinyalnya,” tulis @crazyrich.entertainment dalam unggahannya, yang dilihat pada Jumat (24/5/24).

Pemilik kemudian mencari lokasi lain dan memasang antena di balkon rumah. Sayangnya, sinyal juga tak kunjung bagus. Pemilik kembali memindahkan antena dan hasilnya nihil.

“Akhirnya cari spot lain. Sampai kita gantung di balkon. Repot banget  dan pakai segala cara biar dapet spot sinyalnya nih,” tambah @crazyrich.entertainment.

Baca juga: Starlink Resmi Masuk Indonesia

“Sampe manjat ke genteng ges ini nyari sinyalnya. Tetep aja gak dapet-dapet sinyalnya. Tolong ada yang ngerti gak sih kenapa ini masalahnya?” jelasnya lagi.

Setelah memindahkan antena beberapa kali, si pemilik mendapatkan sinyal. Meski kecepatannya sangat lambat, yaitu hanya 19 Mbps untuk kecepatan unduh. Sementara kecepatan unggah 20,7 Mbps.

Menurut pengguna Starlink lainnya, Ramda Yanurzha, antena tersebut memang harus ditempatkan di ruang terbuka dan tidak boleh terhalang benda lain di atasnya, termasuk ranting pohon.

“Butuh lokasi yang luas tanpa halangan di atasnya. 100 derajat kalau nggak salah. Posisi antena jangan terhalang oleh ranting pohon, bangunan, atau objek lain. Nanti kan juga ada built-in analisisnya, jadi kelihatan daerah mana yang terhalang,” kata Ramda.

Baca juga: Semakin Banyak Pengguna Starlink, Kecepatan Internet Justru Menurun

Sebelumnya, Dosen Prodi Telekomunikasi STEI Institut Teknologi Bandung (ITB), Ridwan Effendy mengatakan jika internet satelit Starlink lebih cocok digunakan untuk wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).

Kemudian, Starlink lebih cocok diperuntukkan bagi perusahaan yang beroperasi di tengah laut atau wilayah tanpa internet kabel.

Sedangkan masyarakat di perkotaan tetap masih lebih mumpuni menggunakan layanan broadband atau seluler karena lebih stabil.

“Konektivitas internet satelit rawan terganggu. Kemudian, kecepatan internet semakin lama saat banyak digunakan di satu area. Faktor cuaca ekstrem juga bisa memengaruhi internet satelit,” kata Ridwan. (kumparan/hm20)

Related Articles

Latest Articles