21.9 C
New York
Wednesday, September 11, 2024

Iran Diklaim Lokasi Kawin Silang Nenek Moyang Manusia

Jakarta, MISTAR.ID

Kerabat terdekat dari manusia modern diketahui adalah Neanderthal dan Homo sapiens.

Kenyataannya Neanderthal pernah hilang sekitar 40.000 tahun silam, hanya riset menunjukkan keduanya pernah melakukan kawin silang dan melahirkan interspesies.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports menyatakan kedua spesies ini berkaitan pada zaman Pleistosen Akhir. Tempatnya diklaim berlokasi di Pegunungan Zagros, sebelah barat Iran, berbatasan dengan Iran.

Baca juga:Mural Purba Ditemukan di Qinghai, China Barat Laut

Dilansir dari IFLScience, pada Rabu (11/9/24) Pegunungan Zagros sebagai lokasi ideal karena mempunyai keberagaman hayati dan topografinya bisa menampung masyarakat dalam jumlah besar. Ditambah lagi, tempat ini terbilang minim efek dari pergeseran iklim Pleistosen.

Tempat ini juga berdasarkan catatan arkeologi dan bukti genetik. Daerah Pegunungan Zagros kaya akan situs arkeologi yang memuat sisa-sisa Neanderthal dan Homo sapiens prasejarah.

Salah satu lokasi yang paling terkenal adalah Gua Shanidar di wilayah Kurdistan, Irak Utara. Di situ ada kerangka Neanderthal yang paling terurus yang pernah ditemukan. Gua ini adalah tempat ‘flower burial’ yang terkenal, kerangka Neanderthal yang kemungkinan sudah ditaburi serbuk sari tanaman. Hanya kebenaran terkait ‘flower burial’ sendiri masih menjadi pro kontra.

Baca juga:Penemuan Tulang Ubah Perjalanan Homo Sapiens ke Eropa

Sekitar waktu bersamaan saat Neanderthal berada di area tersebut, bukti menunjukkan bahwa dataran tinggi Persia berguna menjadi sentral penting bagi Homo sapiens kala mereka memulai migrasi utama mereka pergi dari Afrika.

Awalnya para peneliti mendapati jika menemukan Homo sapiens dan Neanderthal kawin silang pada tahun 2010. Saat itu, mereka mengurutkan genom Neanderthal secara mendetail.

Dari riset itu, terungkap bahwa antara 1-4% genom semua manusia non-Afrika yang hidup kini berasal dari Neanderthal. Gen-gen ini terus membentuk banyak aspek penampilan dan tindakan kita, mulai dari hidung yang lebih besar, ambang rasa sakit yang lebih rendah, sampai kerentanan yang lebih tinggi terhadap Covid-19. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles