Kemudian, bahan kimia digunakan untuk menggerakkan sel punca ini menjadi empat jenis sel yang ditemukan dalam tahap awal embrio manusia, yakni Sel epiblas yang menjadi embrio sejati (atau janin), Sel trofoblas yang menjadi plasenta, Sel hipoblas menjadi kantung kuning pendukung, dan terakhir Sel mesoderm ekstraembriyonal.
Sebanyak 120 sel ini dicampur dalam rasio yang tepat. Sekitar 1% dari campuran tersebut mulai mengalami perjalanan secara spontan membentuk struktur yang menyerupai embrio manusia.
“Itu adalah fenomena yang menakjubkan,” katanya.
Baca juga: Antisipasi Pandemi Berkepanjangan, BRIN Lakukan Penelitian Terhadap Virus
Embrio model dibiarkan tumbuh dan berkembang hingga mereka dapat dibandingkan dengan embrio 14 hari setelah pembuahan. Di banyak negara, ini adalah batas hukum untuk penelitian embrio normal.
“Kita bisa melihat dengan jelas trofoblas, yang biasanya akan menjadi plasenta melingkupi embrio. Dan termasuk rongga-rongga yang disebut lacuna yang diisi dengan darah ibu untuk mentransfer nutrisi ke bayi,” jelasnya.
Ada juga kantung kuning, yang memiliki beberapa peran hati dan ginjal, dan sebuah disk embrio bilaminar. Salah satu tanda khas utama pada tahap perkembangan embrio ini.
“Harapannya adalah model embrio dapat membantu ilmuwan menjelaskan bagaimana berbagai jenis sel muncul, menyaksikan langkah-langkah awal dalam membangun organ tubuh, atau memahami penyakit bawaan atau genetik,” bebernya.
