18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Penolong “Gui Ren”

“Seorang penolong ‘Gui Ren’ tidak dapat dicari, tetapi bertemu karena jalinan jodoh”

Jika suatu ketika anda terjatuh di jalan umum dan terluka, seorang pemulung melihatnya dan menolong serta mengantar anda ke klinik terdekat, maka pemulung inilah penolong anda.

Seseorang yang memberi pertolongan kepada kita di saat kita paling membutuhkannya , adalah “Gui Ren” kita atau penolong kita.

Sebuah perumpamaan, Naga untuk dapat terbang di langit dengan bebas, harus bertemu dengan penguasanya terlebih dahulu. Maknanya seseorang bila ingin lancar dalam usahanya, harus bertemu dengan ahlinya dan memperdalam keahliannya.

Dalam perjalanan keberhasilan akan sangat banyak penolong yang membantu kita, tetapi tetap saja harus mengandalkan kita sendiri dalam memulai usaha tersebut,

Saya mempunyai seorang teman,dia hanya seorang pekerja bebas, tetapi yang paling meresahkannya, bukanlah masalah pekerjaannya, melainkan karena rambutnya.

Saat dia memotong rambutnya dia akan merasa rambut panjang lebih baik, sesudah memanjangkan rambutnya hingga bahu, dia juga merasa aneh, dia pergi ke salon dan mengkritingkan rambutnya, baru beberapa hari kemudian, dia memendekkan rambutnya dan mengatakan kepada saya kalau rambut pendek lebih baik, lebih seperti laki-laki.

Setahun 365 hari, saya melihat dia hidup selalu mengikuti kehendak hatinya, dan suasana hatinya yang selalu menentukan gaya rambutnya.

Dua tahun berlalu saya sudah sangat penasaran dan bertanya kepadanya, “Hai teman, sebenarnya anda lebih suka rambut panjang atau pendek?” Dia mengangkat kedua bahunya dan berkata; “Tidak tahu, saya sedang mencoba mencari tahu“.

Manusia dalam menjawab “Tidak Tahu“ bisa saja karena kerendahan hati, tetapi menolak menjawab suatu hal dari diri sendiri dengan menjawab “Tidak Tahu“. Artinya, ada dua kemungkinan; Pertama, karena tidak bertanggungjawab. Kedua, karena tidak percaya diri.

Rambut ingin seberapa panjang adalah urusan pribadi. Ingin bagaimana berganti pekerjaan juga adalah tanggungjawab sendiri. Ini semua tidak ada hubungannya dengan orang lain.

Makna sebenarnya dari cerita ini adalah; Lebih baik kalau dari awal kita bisa mengambil keputusan, mengetahui dengan jelas apa yang kita inginkan, maka orang lain baru bisa memberikan support atau pertolongan yang sesuai untuk kita. Dengan sendirinya kita juga lebih gampang untuk sukses.

Banyak hal yang terjadi dalam hidup kita, mungkin hanya terjadi sekali seumur hidup kita. Oleh karena itu, saat bertemu dengan pasangan yang anda cintai, berjuanglah meraih kesempatan untuk bisa berdampingan seumur hidup, karena ketika dia sudah meninggalkan anda semuanya akan sia sia dan terlambat.

Saat memiliki teman yang dapat dipercayai, jagalah hubungan baik dengannya, karena tidak gampang bertemu dengan orang yang memahami kita dalam seumur hidup ini.

Saat bertemu dengan Penolong “Gui Ren” di kehidupan kita, ingatlah untuk berterimakasih dengannya, karena Dia, hidup anda berubah

Ketika bertemu dengan pacar lama anda, ingat untuk berterimakasih kepadanya, karena dia yang membuat anda memahami apa itu cinta.

Ketika bertemu dangan orang yang pernah anda benci, tersenyum dan sapalah dia, karena dialah anda menjadi kuat

Berterimakasihlah kepada orang yang telah mencintai anda, karena ia telah menemani hidup anda sampai sekarang

Berbincanglah dengan orang yang mengkhianati anda, karena bila bukan karena dia, anda tidak akan memahami dunia ini.

Ketika bertemu dengan orang yang terburu-buru meninggalkan anda, berterimakasihlah kepadany, karena sudah pernah bersama, karena dia adalah bagian kehidupan yang menjadikan anda sekarang.

Ilustrasi.(net)

Jelaskan jika ada yang kesalahpahaman… karena dalam kehidupan ini kemungkinan kesempatan hanya datang sekali untuk menjelaskannya.

Penolong hanya bisa ketemu karena ada jalinan jodoh, tidak bisa dicari atau dimohon, karena itu kita harus menghormati setiap orang di sekeliling kita, perhatikan setiap omongan kita dan tindakan kita. Ingatlah selalu saat kita memerlukan bantuan, orang tersebut bisa saja muncul dengan tiba-tiba seperti turun dari langit. Karena setiap saat, setiap orang bisa menjadi penolong kita.

Suatu hari , anak saya berkata kepada teman saya “Ayah saya berkata kalau anda adalah penolongnya“. Teman saya sangat gembira karena saya tidak melupakan kebaikannya.

Tapi belakangan saya mendengar, istrinya bertengkar dengannya, mencecar suaminya, pekerjaan tetap saja dia belum miliki , bagaimana menjadi penolong orang lain.

Istrinya salah, karena menjadi penolong itu bukan berarti harus orang yang berkedudukan, kaya raya. Saat kita membutuhkan penolong, bukan berarti kita harus menunggu bantuan dari orang kaya dan berkedudukan tinggi. Banyak penolong berasal dari orang yang biasa saja. Kita yang biasa biasa saja bisa menjadi penolong orang yang terkadang kita tidak menyadarinya.

Saat itu teman saya bertamu ke rumah saya, saya sedang menulis karangan dan belum menyelesaikannya, dia membaca dan berkata “ Karanganmu biasa saja, tidak menarik “

Saat tersebut saya merasa dongkol dan dalam hati menuduhnya cemburu. Saya tidak mengutarakannya, hanya terdiam dan melanjutkan perbincangan. Setelah dia pulang , sayapun membaca ulang karangan saya, dan benar sekali, banyak bagian yang kutulis berulang. Akhirnya karangan yang sudah kutulis 30an lembar, kutulis ulang semuanya. Sungguh temanku yang telah kutuduh ternyata adalah Penolong saya.

Dari sini kita bisa mengerti, di sekeliling kita, semua tempat bisa saja ada penolong kita, mereka tidak langsung menunjukkan diri dan menawarkan pertolongan. Bisa saja penolong kita itu adalah orang asing yang tidak kita kenal sama sekali, bahkan bisa saja musuh kita sendiri.

Bila kita mendapatkan pelajaran dari suatu kejadian dan dapat membimbing kita kejalan yang benar menuju masa depan yang lebih baik, menjauhkan kita dari hal yang tidak baik, mereka adalah Penolong kita.

Karena itu jangan pernah meremehkan siapapun, juga jangan memandang rendah diri sendiri. Karena mereka yang biasa-biasa mungkin adalah penolong kita. Dan kita sendiri juga kemungkinan merupakan Penolong “gui Ren” orang lain.*

Sumber : “Yi Jing” Wisdom
Penerjemah : Gustina Hong
Editor : Herman

Related Articles

Latest Articles