Medan, MISTAR.ID
Berawal dari kesadaran melihat banyak anak disabilitas mengalami diskriminasi, Yuli Yanika (34) terinspirasi mengumpulkan anak-anak tersebut dalam wadah sanggar Rumah Ceria Medan (RCM) pada tahun 2015.
Perempuan yang akrab disapa Uye ini mengatakan, anak-anak disabilitas tersebut lebih dulu diajari agar bisa berbicara, lantaran rata-rata anak yang dikumpulkan terlambat bicara (speech delay).
Seiring waktu, mereka tak hanya diajarkan untuk bisa berbicara, Uye juga mengajak anak-anak tersebut belajar dengan konsep seni.
Baca Juga: Peduli Disabilitas, Kejatisu Penyuluhan Hukum di SLB E Negeri Pembina Medan
“Melatih mereka dengan menari sehingga anak-anak non disabilitas juga ikutan datang dan tertarik. Dua sampai tiga tahun anak-anak disabilitas banyak dan mereka tidak sekolah. Status mereka gimana nantinya? Sedangkan RCM masih sanggar,” kata Uye saat ditemui di RCM, Jalan Bunga Teratai Lingkungan II No 41 Y, Kelurahan PB Selayang II, Medan.
Yuli melanjutkan bahwa banyak juga anak disabilitas yang diasuhnya terhambat di biaya dan jarak yang jauh.
