Dairi, MISTAR.ID
Camat Gunung Sitember (Gunsi), Sion Sembiring mengunjungi anak penyandang disabilitas yang sedang sakit di malam hari di Dusun Rambarata Desa Batugungun, Kabupaten Dairi, pada Minggu (1/9/24).
Dalam kunjungan itu, Sion ditemani Kepala Desa (Kades), Jawinto Sinaga, dan petugas medis dari Puskesmas Gunsi dengan maksud untuk memberikan bantuan pada Luter Bancin. Adapun maksud dan tujuan bantuan Camat agar anak itu dibawa berobat diawali ke Puskesmas Gunsi. Lalu dirujuk ke RSUD Sidikalang guna mendapatkan tindakan medis yang maksimal.
Namun ada hal yang sempat membuat Camat dan rombongan kecewa. Sebab ajakan itu sempat ditolak oleh ibu anak disabilitas dengan alasan tidak ada uang. Selain itu, si ibu baru keluar operasi dari RSUD.
Baca juga:Kades Batu Gungun Tegaskan Keluarga Luter Bancin Terima Bantuan Pemerintah
Sion tetap membujuk orang tua anak disabilitas itu dengan pertimbangan melihat kondisinya sangat memprihatinkan. Akhirnya besok, Senin (2/9/24), si anak akan dibawa berobat.
Pada kesempatan itu, Camat juga menyerahkan bantuan sembako serta BPJS prabayar pada Luter Bancin, dan akan dialihkan ke Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Sebelumnya diberitakan mistar.id, Jawinto menyatakan keluarga Luter termasuk anaknya penyandang disabilitas adalah penerima ragam bantuan sosial (bansos) setiap tahun dari pemerintah.
Selain bantuan dari pemerintah, pemerintahan desa (pemdes) dan bantuan secara pribadi Kades 2 atau 3 kali dalam setahun juga diberikan. “Demikian juga warga lainnya yang peduli kondisi keluarga Luter,” kata Jawinto via telepon seluler.
Baca Juga : Pemkab Dairi Dapat Dana BSPS Rp7,5 M, Dibagi untuk 375 Warga
Jawinto menerangkan, keluarga Luter saat ini mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), PBI, dan anak yang sekolah menerima Program Indonesia Pintar (PIP).
“Jadi jangan dibilang tidak dapat bansos. Jangan ada oknum atau masyarakat menggiring opini atau membangun narasi sesat. Manusia tidak ada yang sempurna, semua punya keterbatasan,” katanya.
Hal itu ditegaskan Jawinto menanggapi bahwa salah satu warganya kategori miskin dan cacat yang tinggal di Dusun Ramba Rata disebut tidak diperhatikan dan dipedulikan pemerintah dan desa, sehingga menjadi perbincangan ramai warga media sosial (medsos). (manru/hm16)