MISTAR.ID
Desakan orang tua murid yang meminta pemerintah menghapus tradisi wisuda TK hingga SMA masih terus bergulir. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim masih belum menanggapinya.
Dari akun Instagram resminya, Nadiem belum lama ini membahas terkait transformasi di pendidikan PAUD. Ia menjelaskan terkait baca, tulis, dan hitung.
“Untuk mewujudkan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, mulai tahun ajaran baru mendatang kita semua harus bergerak mencapai tiga target perubahan,” tulis Nadiem, seperti dikutip Selasa (20/6/23).
Baca juga: Nadiem dan Elon Musk Berdialog Dengan 400 Mahasiswa di Bali
Pertama, katanya, tes calistung dihilangkan selama proses penerimaan peserta didik SD. Tak lupa masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama.
“Ketiga, menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak di PAUD maupun di SD,” tulisnya.
Bukannya menanggapi transformasi pendidikan pada PAUD, seperti yang dijelaskan Nadiem, warganet justru banyak memberikan komentar terkait tradisi wisuda TK hingga SMA.
Baca juga: Nadiem Tegaskan: Guru PAUD dan Pesantren Bakal Dapat Tunjangan
“Hapus wisuda TK, SD, SMP, dan SMA Pak. Hanya memberatkan orang tua. Biaya sekolah mahal untuk ke jenjang berikutnya. Orang tua masih harus membeli perlengkapan sekolah,” tulis seorang orangtua murid.
Orang tua lain meminta agar Mendikbud Ristek membuat surat edaran secara resmi.
“Assalamualaikum, Pak. Mohon hapuskan wisuda jenjang PAUD-TK-SD-SMP-SMA. Buatkan surat edaran resmi SK Kemendikbud, Pak. Meresahkan sekali. Tolong, Pak,” lanjut orang tua yang lain.
Ini bukan kali pertama orang tua murid meminta penjelasan dan ketegasan dari Nadiem terkait tradisi wisuda di jenjang TK-SMA.
Baca juga: Nadiem: 600 Ribu Guru Honorer Jadi ASN PPPK Tahun Depan
Hal ini sering terjadi dalam seminggu belakangan setelah salah satu orang tua viral meminta tradisi wisuda TK hingga SMA menjadi beban materi bagi banyak masyarakat. (mtr/hm20)
