-1.8 C
New York
Saturday, January 11, 2025

WHO Desak Warga China Pakai Masker dan Jaga Jarak Setelah ‘Pneumonia Misterius’ Mewabah

Pihak berwenang China pertama kali melaporkan peningkatan penyakit pernapasan pada konferensi pers pada 13 November, yang mereka kaitkan dengan pengangkatan pembatasan lockdown.

Pola serupa telah terjadi di seluruh dunia karena langkah-langkah untuk mengurangi penyebaran Covid—seperti penggunaan masker, menjaga jarak sosial, dan lockdown—menghentikan penyebaran virus musiman, seperti flu dan RSV.

Pejabat setempat mengatakan ini adalah pneumonia mycoplasmae—bakteri, penyebab infeksi paru-paru—serta virus syncytial pernapasan (RSV) dan Covid atas lonjakan penyakit ini.

Namun, ProMed minggu ini melaporkan adanya klaster pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak.

Baca Juga: Jamu Mengandung Steroid Bisa Picu Diabetes

“Laporan ini menunjukkan wabah luas dari penyakit pernapasan yang tidak terdiagnosis… Tidak jelas kapan wabah ini dimulai, karena tidak biasa begitu banyak anak terpengaruh begitu cepat. Laporan ini tidak menyebutkan bahwa orang dewasa terpengaruh, menunjukkan adanya paparan di sekolah-sekolah. ProMed menunggu informasi yang lebih definitif tentang etiologi dan cakupan penyakit yang mengkhawatirkan ini di Tiongkok,” bunyi petikan laporan tersebut.

Belum jelas apakah kasus ini terkait dengan peningkatan infeksi pernapasan yang sudah dilaporkan oleh pejabat China atau terpisah dan mungkin disebabkan oleh virus baru.

WHO mengatakan bahwa mereka telah meminta China untuk berbagi data tentang pasien-pasien ini, tren terkini dalam sirkulasi virus, dan tekanan pada rumah sakit. Badan kesehatan PBB ini juga berkomunikasi dengan tenaga medis dan ilmuwan dalam upaya memahami situasi ini.

Related Articles

Latest Articles