MISTAR.ID
Terlalu banyak mengonsumsi susu justru dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti anemia akibat kekurangan zat besi dan kehilangan protein dari usus pada anak.
Menurut informasi dari Children’s National Hospital, Senin (29/1/24), jika anak kekurangan zat besi maka dapat mengakibatkan kadar protein rendah dalam darah dan pembengkakan.
Pembengkakan dapat menyebabkan risiko infeksi dan gejala meliputi pembengkakan kaki, kelemahan, dan perut mengecil.
Namun, ini tidak berlaku untuk Air Susu Ibu (ASI). Sebab, ASI merupakan sumber zat besi yang baik untuk bayi hingga usia enam bulan. Di atas enam bulan, bayi dianjurkan untuk mendapatkan sumber gizi dari berbagai makanan lainnya.
Baca juga: Penyakit Polio Pada Anak di Sumut Nihil
“Untuk mencegah anemia dan kehilangan protein, hindari memberikan anak susu lebih dari yang direkomendasikan, yaitu sekitar 250-500 mL atau 1-2 cangkir per hari untuk bayi,” seperti yang dilaporkan.
Pencegahan melibatkan membatasi asupan susu, memperkenalkan makanan kaya zat besi, dan mungkin menggunakan suplemen zat besi pada anak yang sudah dapat mengonsumsi makanan.
Anjuran konsumsi susu menurut Departemen Pertanian AS adalah 1,67-2 cangkir per hari untuk anak di bawah dua tahun.
Sedangkan CDC merekomendasikan 1,67-2 cangkir untuk anak di bawah 2 tahun. Perlu juga diketahui jika terlalu banyak mengonsumsi susu bisa mengurangi nafsu makan anak. (mtr/hm20)
