25.1 C
New York
Wednesday, June 26, 2024

Strain Baru Cacar Monyet Ditemukan

Brazzaville, MISTAR.ID

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan strain baru dari virus cacar monyet, yang dikenal sebagai mpox, yang disebut lebih mematikan dan berpotensi memicu pandemi. Banyak ilmuwan yang prihatin dengan temuan ini dan menyerukan aksi cepat dari komunitas internasional untuk mencegah kemungkinan terjadinya wabah baru dari penyakit ini.

Penemuan strain baru ini dimulai setelah sebuah penelitian melacak wabah baru di sebuah kota tambang di Republik Demokratik Kongo. Otoritas setempat telah berjuang melawan strain Mpox yang disebut clade 1 selama sekitar satu tahun.

Strain ini diyakini telah menyebabkan kematian sekitar 10 persen dari total orang yang terinfeksi, dan sekarang para peneliti telah menemukan versi mutasi yang tampaknya lebih mematikan dan lebih mudah menyebar. Strain ini dinamai “clade 1b”, dan ditemukan di Kamituga, sebuah kota dengan populasi sekitar 13.995 orang.

Temuan ini juga dibahas dalam pertemuan para menteri kesehatan setempat yang diadakan oleh Pusat Pengendalian Penyakit Afrika minggu lalu, seperti yang dilaporkan oleh The Telegraph.

Baca juga: Cacar Monyet di Indonesia Tembus 62 Kasus

“Tanpa intervensi, wabah terlokalisasi di Kamituga berpotensi menyebar baik secara nasional maupun internasional. Mengingat sejarah wabah mpox baru-baru ini di Kongo, kami menganjurkan tindakan cepat oleh negara-negara endemik dan komunitas internasional untuk mencegah kemungkinan terjadinya wabah mpox global lainnya,” kata para ilmuwan dalam penelitian yang masih dalam proses tinjauan, Minggu (21/4/24).

Strain mutan baru ini diduga pertama kali muncul pada hewan, sebelum kemudian menyebar ke manusia antara Juli dan September tahun lalu. Di kota tambang tersebut, sekitar 30 persen dari seluruh kasus terjadi pada pekerja seks.

Versi mpox yang lebih ringan pernah menjadi epidemi global pada tahun 2022 setelah menyebar ke beberapa negara, menyebabkan 58 orang meninggal di AS. Kebanyakan kasus penyakit ini menyebabkan gejala ringan, seperti demam yang biasanya diikuti dengan munculnya ruam, terutama di wajah.

Sebagian besar orang pulih dalam waktu empat minggu, meskipun virus ini bisa menyebabkan penyakit serius dalam kasus yang jarang terjadi. (mtr/hm20)

Related Articles

Latest Articles