“Benar, bahwa jika mencuci rambut setiap hari dengan sampo yang keras, kulit kepala mungkin akan menghasilkan lebih banyak sebum (minyak alami kulit kepala) untuk mencoba mengimbanginya,” kata Kate.
“Jadi, mengurangi frekuensi mencuci rambut atau beralih ke shampo yang lebih lembut akan membantu,” jelasnya.
Ia juga menyarankan untuk melihat kebersihan rambut seperti yang anda lakukan untuk bagian tubuh lainnya.
“Meskipun rambut terbuat dari sel-sel mati, kulit kepala dan rambut di akar masih hidup,” lanjutnya.
Baca Juga:Â Teknologi Wolbachia Diklaim Efektif Turunkan Penyebaran DBD di 9 Negara
“Mungkin akan menghemat waktu ketika lebih jarang mencuci rambut. Tetapi, jika anda tidak akan melewatkan membersihkan wajah selama 30 hari, kenapa harus menunggu untuk mencuci rambut begitu lama?” katanya.
Apakah Tidak Mencuci Rambut Akan Merugikan?
Masih menurut Kate, tidak mencuci rambut dalam waktu yang lama pasti dapat merugikan kesehatan kulit kepala dan rambut.
Salah satu konsekuensi dari tidak mencuci rambut selama berminggu-minggu bisa menjadi dermatitis seborrhoeic, bentuk parah ketombe yang menyebabkan kulit kepala gatal, kemerahan dan sisik kuning yang berminyak.
“Ketombe dan dermatitis seborrhoeic pada dasarnya disebabkan oleh jamur yang hidup di kulit kepala, yang makan dari minyak dan menghasilkan asam yang disebut asam oleat,” jelas Kate.
